Asupan lemak menyumbang 19% dari total kalori dari satu posi nasi padang.
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan telah menentukan ambang batas harian asupan lemak sebesar 5 sendok makan atau atau setara 62,5 gram.
Artinya, 24% atau hampir seperempat batas konsumsi lemak harian ada di dalam satu porsi nasi padang.
Lemak dan kalori dalam satu porsi makanan padang umumnya berasal dari hasil olahan santan.
Santan juga mengandung asam laurat yang mampu meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Namun, “biang keladi” dari tingginya kalori menu masakan padang bukan cuma santan.
Ambil contoh dari satu potong ayam pop yang kelihatannya “bersih”, tanpa lemak dan santan.
Ayam pop memiliki kalori yang tinggi karena cara mengolahnya digoreng.
Penelitian dalam jurnal International Journal for Vitamin and Nutrition Research memaparkan, kandungan air dalam makanan yang digoreng akan menguap ketika terpapar suhu tinggi.
Sebagai gantinya, makanan tersebut menyerap minyak goreng. Inilah yang membuat kalori makanan menjadi lebih tinggi ketika digoreng.
Makanan yang digoreng juga diketahui mengandung lemak trans yang meningkatkan kolesterol jahat di dalam tubuh.
Cara makan sehat masakan Padang
Kalori nasi padang terbilang tinggi. Bahkan, satu sajiannya bisa mencapai di atas 700 kalori.
Terlebih, sebagian besar olahannya menggunakan jeroan, santan, dan digoreng.
Hal ini pun membuat masakan padang tinggi lemak.