TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) termasuk Persaudaraan Alumni (PA 212) berujung ricuh di Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020).
Namun, kericuhan bukan dilakukan oleh orang-orang beratribut PA 212 yang biasa mengenakan baju putih.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Selasa (13/10/2020) kericuhan dilakukan ratusan remaja.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Juventus Dinyatakan Positif Corona, CR7 Absen di Liga Champion dan Seri A Italia
Baca juga: Hari Pertama PSBB Transisi Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta Alami Lonjakan Penumpang
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sahrul Gunawan Dikabarkan Tewas Kecelakaan, Ini Faktanya
Baca juga: Ngatirah Warga Trangkil Baru Gunungpati Semarang, Kaget dan Ingin Nangis Rumahnya Terancam Digusur
Terlihat mereka terlibat aksi lempat batu dan bakar jalan.
Dengan pengeras suara, terdengar polisi meminta agar para perusuh berhenti melempar.
Sehingga tembakan ke udara juga dilepaskan oleh kepolisian.
Polisi juga meminta tolong agar Front Pembela Islam (FPI) membantu menenangkan para perusuh.
Polisi terus menimbau agar semua pihak bisa tenang.
"Tolong yang dari FPI jagain, jangan ada yang anarki.
Tidak ada yang terpancing, tidak ada yang terprovokasi, semua tenang."
"Aksi ini aksi damai," kata polisi.
Dalam kesempatan itu polisi meyakini ada pihak-pihak yang ingin mengadu domba.
Lagi-lagi, polisi meminta bantuannya pada para anggota FPI.
"Teman-teman semuanya tetap tenang. Ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengadu."
"Teman-teman FPI tolong jagain, kita bekerja sama iya kita bekerja sama, tidak ada yang rasis," imbau polisi.