TMMD Brebes

Koptu Romdon Memotivasi Petani di Lokasi TMMD Reguler Brebes Lebih Giat Bertani

Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koptu Romdon meluangkan waktu bertani dengan menggarap tanah pekarangan di belakang Koramil Bumiayu.

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Koptu Romdon Eko Wahyudi, Babinsa Negaradaha, Koramil 08 Bumiayu, Kodim 0713 Brebes, menilai potensi pertanian di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah itu, sangat menjanjikan.

Sebab, Kalinusu merupakan desa terluas di Kecamatan Bumiayu.

Desa yang memiliki luas 2.604,1 hektar ini, mayoritas profesi masyarakatnya adalah sebagai petani dan buruh tani.

Mereka mengandalkan sawah irigasi teknis 197 ha, tadah hujan 23,3 ha, dan tegalan/ladang seluas 374,4 ha.

Di Desa Kalinusu ini juga terdapat tanah bengkok seluas 35 hektar yang merupakan gabungan dari 5 desa (Kalilangkap, Kalisumur, Pamijen, Kaliwadas, dan Kalinusu).

Sekitar 8 ha merupakan kepunyaan Kalinusu.

“Adanya jalan TMMD Reguler selebar 4-6 meter yang membentang sepanjang 2,2 kilometer dari Dusun Karanganyar tembus ke Dusun Kedung Kandri, Desa Kalinusu, juga membelah tanah bengkok gabungan tersebut, mulai dari titik 800-1200 meter jalan TMMD. Itu jelas akan membuka pengelolaan tanah bengkok itu untuk pertanian terpadu,” ungkapnya, Jumat (16/10/2020).

Ia menilai, salah satu kendala yang dihadapi oleh petani Kalinusu sudah mulai terurai dengan adanya akses jalan TMMD.

Jadi diharapkan para petani di desa itu lebih fokus untuk memberdayakan lahan pertanian tadah hujan di lokasi tersebut, maupun di sepanjang jalan TMMD.

Koptu Romdon selain menjadi Babinsa juga meluangkan waktunya untuk bertani dengan menggarap tanah pekarangan di belakang Koramil Bumiayu.

Meski tidak begitu luas tanah yang digarapnya itu, dapat dimanfaatkan untuk menambah gizi keluarganya dan menghemat pengeluaran belanja sayuran.

“Dengan ikut bertani maka saya juga memotivasi warga di sekitar Koramil, untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam, walaupun sempit,” imbuhnya.

Apalagi Babinsa merupakan salah satu motor penggerak bagi para petani dan kelompok tani dalam meningkatkan hasil produksi demi ketahanan pangan daerah dan bahkan nasional.

Menurutnya juga, di era seperti saat ini, lahan persawahan/tegalan di pedesaan harus pandai dimanfaatkan sehingga bahan pangan akan menjadi berlimpah, sehingga para petani agar tercapai hidup sejahtera karena tidak bergantung impor.

“Untuk warga di Desa Kalinusu, tidak ada alasan lagi untuk tidak lebih fokus menggarap lahan pertaniannya, karena jalan sudah dibangun memadai untuk memfasilitasi aktivitas tani di lahan persawahan yang ada,’’ pungkasnya.

Halaman
12

Berita Terkini