TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Prestasi membanggakan diraih mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dalamLomba Action Plan Proposal Bakti Desa Nasional 2020 yang diadakanBEM KM FKM Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.
Dalam lomba yang dilaksanakan pada Minggu (27/9/2020) ini, mereka berhasil meraih juara 1.
Lomba secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting ini diikuti 3 mahasiswa UNS dari Fakultas Pertanian (FP).
Mereka adalah Prisca Puspita Sari, Uswatun Hasanah, dan Whienanda Surya Hapsari berasal dari Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) yang tergabung dalam Kelompok Studi Ilmiah (KSI) FP UNS.
Di bawah bimbingan Gani Cahyo Handoyo, S.P., M.Si. selaku Dosen FP UNS, mereka membuat judul penelitian 'Gempita (Gerakan Ibu Rumah Tangga Peduli Limbah Pertanian): Program Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Sebagai Media Tanam Kokedama Inovatif Berbasis Agrosociopreneurship Penunjang Industri Kreatif di Masa Pandemi'.
Ketiganya berinisiatif untuk memanfaatkan potensi limbah sabut kelapa dan biji karet untuk dijadikan media tanam kokedama inovatif.
“Banyaknya limbah pertanian berupa sabut kelapa dan biji karet yang terdapat di Desa Rengas 1, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir sangat disayangkan, apabila limbah tersebut tidak dioptimalkan pemanfaatannya. Untuk itu, kami mengusung program upaya pemberdayaan masyarakat Desa Rengas I dengan memanfaatkan potensi limbah sabut kelapa dan biji karet menjadi media tanam kokedama inovatif,” jelas Prisca.
Meskipun mengikuti lomba di tengah pandemi, mereka mengaku tidak surut semangatnya.
Ketika merancang ide, mereka tidak dapat bertemu langsung dalam pembuatan action plan dalam proposal.
Diskusi dilakukan lewat aplikasi WhatsApp dan terkadang terkendala sinyal.
Namun, hal tersebut memberikan semangat tersendiri dan membuktikan bahwa pandemi tidak menghalangi mereka dalam berkarya.
Selanjutnya Prisca dkk ingin program yang mereka temukan dapat bermanfaat bagi Desa Rengas I.
“Harapan kami semoga program yang kami gagas dapat bermanfaat bagi Desa Rengas I dan juga program kami dapat berlangsung secara berkelanjutan,” pungkas Prisca. (*)