Kemudian diketahui, kecelakaan alat berat ini tidak hanya memakan korban jiwa.
Musibah itu juga merusak tiga sepeda motor dan satu tandon air milik warga hancur.
"Iya satu motor Mio GT warna hitam dan satu tandon air milik saya rusak," ujar Didik Pranoto (40).
Dijelaskan Didik, motor rusak lainnya berupa satu motor Satria milik keponakannya dan satu unit Honda Beat milik anak almarhumah Asmanah yang menjadi korban meninggal .
Kerusakan ketiga motor beragam namun paling parah motornya karena langsung dihantam oleh ekskavator.
"Total kerugian saya pribadi Rp 10 juta lebih, itu belum dihitung dua motor lainnya," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Didik, tak terlalu mempersoalkan kerugian tersebut.
Dia merasa beruntung masih selamat dari kejadian itu.
"Yang penting keluarga saya masih pada selamat.
Nggak bisa membayangkan kalau itu ekskavator hantam rumah saya," bebernya.
Dia tidak henti bersyukur lantaran ketika kejadian sempat tersenggol oleh alat berat itu yang melaju kencang.
Beruntung dia dan anaknya yang masih kelas 2 SMP sempat menyelamatkan diri dengan cara melompat.
Bahkan dia sempat mengira anaknya sempat terkena ekskavator tetapi ternyata dapat menyelamatkan diri.
"Jadi ketika kejadian saya naik motor sama anak hendak mengantar cucian laundry.
Saya lihat dari atas ada kendaraan berat tanpa kendali menuju ke arah saya," jelasnya.