Berita Nasional
Yunarto Wijaya Sindir Polisi yang Minta Warga Laporkan Kerumunan: Ada sih Pak, tapi Berani Gak?
Yunarto Wijaya, Direktur Charta Politika, menyinggung soal kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM -- Yunarto Wijaya, Direktur Charta Politika, menyinggung soal kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Sejak beberapa hari lalu di Indonesia khususnya Jakarta banyak terjadi kerumunan massa.
Satu di antaranya yakni saat penjemputan Habib Rizieq Shihab.
Baca juga: Seorang Ayah Bunuh Anak & Istri yang Sedang Hamil Lalu Tunggui Jenazah hingga 7 hari
Baca juga: Berikut Isi Surat Wasiat Istri di Boyolali Tewas Gantung Diri, Singgung Menikah Tanpa Pacaran
Baca juga: Peran Adebaran Didapat Tanpa Sengaja, Arya Saloka Dulunya Sempat Ngambek Ogah Main Sinetron Lagi
Baca juga: 36 Orang Tewas Kecelakaan di Samarinda, Ini Kata Kompol Ramadhanil
Kerumunan massa membludak mulai di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, hingga terkahir kemarin di Puncak Kabupaten Bogor.
Kerumunan massa tersebut mendapat banyak protes dari berbagai kalangan.
Pasalnya secara kasat mata saja terlihat banyak sekali orang yang tidak mengenakan masker, apalagi mengatur jarak seperti protokol Covid-19 yang selama ini digencarkan.
Lewat akun Twitter TMC Polda Metro Jaya yang sudah terverifikasi, Polisi meminta masyarakat untuk melapor bila melihat kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan.
"Laporkan kepada kami jika menemukan kerumunan orang melanggar protokol Covid-19.
Bisa menghubungi ke nomor kami +6282216666911" tulis akun Twitter @TMCPoldaMetro.
Soal cuitan ini, Yunarto Wijaya membalasnya dengan sindiran.
Tak jelas memang sindiran itu diarahkan pada kerumunan massa yang mana.
"Hmmm ada sih pak, tapi berani gak bapak?" tulis Yunarto Wijaya.
Kerumunan massa rupanya memang tengah menjadi sorotan Kepolisian.
Kapolri Jenderal Polisi Idhan Azis pun mengatakan kerumunan massa tanpa memperhatikan protokol Covid-19 telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
"Terjadinya beberapa kerumunan massa tanpa protkol kesehatan menimbulkan kereseahan di tengah- tengah masyarakat, seperti yang disampaikan warga maupun beberapa organisais masyarakat melalui berbagai media," kata Idham dalam konferesi pers yang disiarkan akun Youtube Kompas TV, Sabtu (14/11/2020).