TRIBUNJATENG COM, BANJARNEGARA - Situasi pandemi Covid 19 tak menghambat jalannya program pembangunan infrastruktur di Banjarnegara.
Pembangunan Infrakstruktur jalan di Kabupaten Banjarnegara bahkan selesai lebih cepat dari target kontrak yang telah ditetapkan. Pembangunan jalan telah selesai tanggal 1 November lalu. Atau lebih cepat dari target yakni tanggal 17 November 2020.
Ini disampaikan Budhi Sarwoni saat memberikan pada acara peletakan batu pertama pembangunan TPQ di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh, Minggu (15/11/2020).
"Pembangunan Infrakstruktur jalan kita selesai lebih cepat, yakni tanggal 1 November sudah selesai, sementara target kontraknya tanggal 17 Nopember 2020," kata bupati, Senin (16/11/2020)
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemerintah desa dan warganya yang juga mendukung 100 persen program-programnya selama ini.
Tercapainya target pembangunan infrastruktur di Banjarnegara ini patut diacungi jempol. Di tengah masa sulit pandemi Covid 19, daerah itu masih tetap bisa melaksanakan pembangunan tanpa kendala berarti.
Padahal, di banyak daerah lain, banyak anggaran tersedot untuk penanganan pandemi Covid 19 hingga kegiatan pembangunan ikut tersendat.
"Saya yakin karena kehendak Allah dan dukungan seluruh komponen masyarakatlah sehingga pembangunan terus berjalan bahkan lebih cepat dari target, sehingga akan lebih cepat pula dinikmati masyarakat," imbuhnya
Kepala BPPKAD Banjarnegara, Dwi Suryanto menambahkan, ia bersyukur Banjarnegara bisa mencadangkan anggaran Rp 200 miliar lebih untuk pembangunan.
Di Kabupaten Banjarnegara, pembangunan dan penanganan Covid 19, semisal pemberian bantuan tunai dari APBD bisa berjalan sama-sama.
"Di saat beberapa daerah lain anggaran tersedot untuk penanganan pandemi Covid-19, sehingga mengganggu pembangunan, kita bisa menyisihkan anggaran kurang lebh 200 miliar untuk meneruskan pembangunan daerah, khususnya infrastruktur jalan," ungkapnya.
Dwi menegaskan, pandemi Covid-19 tak terlalu berpengaruh pada pembangunan infrasruktur. Proyek peningkatan jalan telah mencapai target bahkan lebih cepat selesai dari target. Ia mengaku, wabah Covid-19 (virus corona) memang membuat anggaran untuk infrastruktur dipangkas cukup besar.
Dari harusnya sekitar Rp 240 miliar untuk infrastruktur menjadi dikurangi Rp 57 miliar untuk penanganan virus corona.
Tetapi karena alokasi anggaran mulanya sudah gemuk, sisanya masih cukup besar, yakni sekitar Rp 200 milar lebih.
"Kita maksimalkan untuk pembangunan. Jadi pembangunan di Banjarnegara terus berjalan,” imbuhnya.