Berita Solo

Benda Meteorit yang Jatuh di Prambanan Disimpan di Keraton Solo Diberi Nama Kanjeng Kiai Pamor 

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdi dalem berjalan di sekitar Kori Kamandungan Lor, pintu utama Keraton Solo sebelum peringatan naik tahta PB XIII dimulai, Kamis (12/4/2018) pagi. TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pemberitaan mengenai meteor yang jatuh dan menimpa rumah warga Dusun Sitahan Barat, Tapanuli Tengah mengingatkan peristiwa jatuhnya benda langit itu di kawasan Prambanan sekitar tahun 1700.

Benda langit yang jatuh di kawasan Prambanan itu adalah iron meteorit.

Iron meteorit yang jatuh di kawasan Prambanan tersebut pecah menjadi beberapa bagian.

Pecahan kecil ditemukan pada masa Pakubuwana (PB) III dan dibawa ke Keraton Solo.

Lalu pecahan yang lebih besar menyusul pada Pakubuwana (PB) IV.

Baca juga: Kemendagri Ungkap FPI Ormas Tak Terdaftar: Idealnya Tidak Boleh Ada Kegiatan

Baca juga: Pelaku Pembunuh Janda Driver Ojol Dalam Karung Ditangkap, Dihadiahi Polisi 3 Tembakan

Baca juga: Bikin Konten Ujaran Kebencian Ke Polri di YouTube, Pria Ini DItangkap di Warung Kopi

Baca juga: Sering Cekcok dengan Istri, Pria Ini Bakar Diri di Rumah Mertua

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KRA Dany Narsugama mengatakan, iron meteorit berukuran besar itu disimpan di Keraton Solo dan diberi nama Kanjeng Kiai Pamor.

"Di situ kan banyak pecahan kecil-kecil, serpihan yang di Prambanan tempat jatuhnya. Itu dicari masyarakat terus dipakai buat bahan baku keris. Sedangkan yang besar namanya Kiai Pamor dipakai buat persediaan bahan pamor keris untuk Keraton Solo," kata Dany saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Di samping digunakan sebagai bahan baku pembuatan keris, masyarakat mencari serpihan batu iron meteorit itu untuk diperdagangkan.

"Dahulu tahun 1935 harga di pasaran masyarakat itu adalah satu gram iron meteroit sama dengan harga dua gram emas," terang dia.

Dany mengungkapkan batu iron meteorit yang jatuh di kawasan Prambanan tersebut pernah diteliti oleh Badan Tenaga Nuklir (Batan) Yogyakarta.

Oleh Keraton Solo, terang Dany, iron meteorit Kiai Pamor itu disakralkan karena sebagai komoditas bahan baku pembuatan pusaka keraton. 

Sehingga, dibangunkan cungkup pada masa pemerintahan Raja Keraton Solo Pakubuawana (PB) IX.

"Iron meteorit ini ada kandungan kapur, besi, titanium, dan niobium. Jadi warna pamor keris lebih cemerlang," ungkap dia.

Dikatakan Dany, meteor yang jatuh dan menimpa rumah warga di Tapanuli Tengah tidak memiliki kandungan logam. 

Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan batu yang diduganya sebagai meteor setelah jatuh menimpa rumahnya, Sabtu (1/8/2020). (handout)

Sedangkan iron meteorit yang jatuh di kawasan Prambanan dan disimpan di Keraton Solo adalah mengandung logam.

"Jadi yang bisa untuk bahan baku pamor keris meteorit yang logam (iron meteorit)," kata Dany.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meteorit Pernah Jatuh di Prambanan, Diberi Nama Kanjeng Kiai Pamor dan Disimpan di Keraton Solo"

Berita Terkini