Baca tanpa iklan
TRIBUNJATENG.COM - Devano Danendra angkat bicara soal tudingan dirinya tidak mau satu frame dengan sang ibunda, Iis Dahlia.
Seperti yang diketahui, sejak menjadi juri di salah satu ajang pencarian bakat, Iis Dahlia jadi memiliki banyak hatters.
Keluarga Iis Dahlia tak lepas menjadi sasaran netter.
Menanggapi itu, Devano Narendra baru-baru ini mengungkapkan tekanan yang dialaminya sebagai anak Iis Dahlia.
Devano menirukan tudingan netizen:
"Gimana sih anaknya, mau gimana pun itu ibu lo dan lo harus bela," "Gimana dah lo gak mau satu frame sama ibu lo sendiri," "Durhaka," "Ibu lo nangis, lo kuatlah, jangan lemah."
Selain mengunggah tudingan netizen, Devano juga mengunggah pembelaannya.
Baca juga: Ayu Driver Ojol Perempuan Dibunuh, Mayat Dimasukkan Karung di Belakang Penginapan
Baca juga: Rans Entertainment Akan Dibeli Eko Patrio, Raffi Ahmad: Dia Bawa Rp 300 Miliar Cash
Baca juga: Tak Pulang hingga Larut Malam, Penggembala Bebek di Purbalingga Meninggal di Sawah
Baca juga: Sejak Bayi Minum Susu Dicampur Narkoba, Kelakuan Bocah Ini di Luar Nalar, Balai Sosial Angkat Tangan
Ia mengatakan, meski malu, takut dan cemas, bagaimanapun, ia sangat menyayangi keluarganya.
"Saya pasti bela kok itu udah pasti karena saya anaknya. Namun malu, takut dan cemas selalu ada di pikiran saya satu tahun belakangan ini.
Entah karena media yang selalu beritakan yang enggak-enggak tentang keluarga saya atau apapun itu yang bikin saya lemah dan itu membawa dampak ke diri saya, bukan malu dengan keluarga sendiri," ucapnya.
Sejak Iis Dahlia kerap dicap julid, orang-orang di sekitar Devano Narendra kerap membicarakannya.
"Banyak di luar sana kadang membicarakan hal yang bikin saya sakit hati seperti apa yang ada di internet, entah 'Yah anaknya ini,' 'Mak lu ngapa deh, Dev, gak malu apa lu,' 'Mak lu bla bla,' 'Kakak lu blabla,' 'Keluarga sombong,' sehingga membuat saya takut untuk bertemu dengan banyak orang," tulisnya.
Devano pun mengetahui Resiko nya menjadi artis.
"Saya tahu risikonya kok, dan saat ini saya sedang berjuang dengan risiko itu, risiko yang pernah membuat saya enggan untuk membuka mata di setiap harinya," tulisnya.
"Saya sayang sama keluarga saya, gak mungkin saya gak sayang. Namun saya gak mau saya punya ketakutan kayak gini dan membuat saya lemah untuk melakukan kegiatan apapun."