2. Masalah komunikasi
Terapis psikoseksual Kate Moyle menyebut, komunikasi pada pasangan juga faktor penentu orgasme.
Perempuan sebaiknya harus mampu memberi tahu pasangan apa yang diinginkan dan yang disukai untuk mencapai orgasme.
“Pasangan bukanlah pembaca pikiran. Jika tidak diberi tahu, mereka belum tentu tahu,” kata Moyle.
Jadilah positif, tidak kritis, dan beri tahu pasangan hal-hal yang bisa dilakukannya. Ucapkan dengan kata-kata yang tepat.
"Misalnya saja 'aku benar-benar menikmatinya ketika kamu sedang ini, bisakah kita mencobanya lagi?'."
"Atau bisa langsung menunjukkan ke pasangan seperti membawa tangannya ke bagian yang ingin disentuh," tambah Moyle.
3. Kurang percaya diri
Merasa ada yang kurang dengan penampilan dan tidak percaya diri dengan hal itu dapat berdampak buruk bagi kehidupan seksual.
“Ini bisa menghambat kemampuan ketika bercinta. Pikiran negatif mencegah kita melepaskan dan membiarkan sensasi fisik menjadi fokus," kata Moyle.
4. Kondisi medis
Ada sejumlah kondisi medis yang dapat membuat perempuan sulit atau mungkin tidak orgasme.
Contohnya saja multiple sclerosis yang dapat memengaruhi kemampuan perempuan untuk mencapai klimaks.
“Pastikan perempuan mencari pengobatan lebih awal untuk memerangi kondisi ini,” tambah Datta.
Selain itu, obat-obatan tertentu untuk merawat kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dapat menghambat kemampuan perempuan untuk orgasme.