"Setelah itu, ada yang bilang harus kerja, makanya mereka tidak ikut kelas," ungkap Nuha.
"Saya tidak bisa membayangkannya karena mereka harus mengambil SPM tahun ini tapi mereka bekerja," tambahnya.
Di Malaysia, beberapa pelajar memiliki pekerjaan sampingan selain sekolah untuk menghidupi keluarganya.
Akhirnya, demi membuat ayahnya tersenyum, Nuha sendiri yang hadir di kelas online itu.
"Dia hampir menangis karena dia sangat bersemangat saat meminta kami mengajarinya cara membuat Zoom/Google Meet," kata Nuha.
"Tapi ketika dia buat dan tidak ada yang ikut, dia terkejut, hanya kami yang tahu bagaimana wajahnya saat dia dengan semangat meminta kami untuk mengajarinya," terangnya.
Konfirmasi Tribunnews
Perempuan yang mengunggah kisah itu bernama Nuha Narisya (20) dari Malaysia.
Sang ayah yang berprofesi sebagai guru itu bernama Mustakim Bin Bajoori.
Saat dihubungi, Nuha berujar, peristiwa itu terjadi pada awal Oktober 2020 lalu.
Menurutnya, sang ayah biasanya mengajar kelas online dua kali dalam seminggu.
"Murid dia (ayah) yang masuk cuma dua sampai empat orang saja dari 18 orang," ungkapnya kepada Tribunnews.com, Jumat (27/11/2020).
Saat ayahnya menelepon, tidak semua murid yang mengangkat.
"Abi (ayah) coba telepon. Ada yang mengangkat dan ada yang tidak," kata dia.
Sejumlah alasan disampaikan oleh para siswa yang tidak masuk kelas online itu.