Berita Semarang
Kisah Pilu Nova Anak Yatim Piatu Jadi Korban Komplotan Emak-emak Pencuri Perhiasan Emas di Semarang:
Novanda (21) seorang yatim piatu menjadi korban pencurian emas saat bekerja di Toko Emas Sumber Mas Jalan Pungkuran, Kauman, Semarang
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Novanda (21) seorang yatim piatu menjadi korban pencurian emas saat bekerja di Toko Emas Sumber Mas Jalan Pungkuran, Kauman, Semarang Tengah, Kota Semarang.
Aksi pencurian itu dilakukan oleh komplotan emak-emak yang dilakukan pada Sabtu (26/12/2020) sekira pukul 11.30 WIB.
"Pelaku ada tiga orang emak-emak," jelas Nova kepada Tribunjateng.com, Senin (28/12/2020).
Baca juga: Kabar Duka, Mbah Kung Kakek Sugiono Indonesia Meninggal Dunia di Semarang
Baca juga: Siti Wonogiri Tewas Dibacok Tetangga, Ayah Luka Kritis, Pelaku Bunuh Diri Gantung Kepala di Pohon
Baca juga: Polisi Tak Akan Menahan Penabrak Orang Menyeberang di Jalan Tol, Kapolda: Tak Ada Hukum Lalulintas
Baca juga: Link Live Streaming RCTI Indonesian Idol 2021 Malam Ini Pukul 21.00 WIB, Babak Final Showcase
Dia mengatakan, aksi pencurian itu bermula saat melayani seorang emak-emak berbaju abu-abu dengan motif garis horisontal.
Pelaku juga memakai kerudung warna putih dan mengenakan masker.
Pelaku kedua mengenakan jilbab batik bermotif warna-warna, baju hitam corak titik putih, dan bermasker.
Satu pelaku lainnya tak begitu terlihat karena di seberang jalan yang bertugas mengamati situasi.
Pelaku pertama mendatangi toko dengan berjalan kaki dari arah barat kompleks kawasan toko emas di Jalan Pungkuran.
Ketika memasuki Toko Sumber Mas, Nova langsung melayani pelaku itu.
Pelaku meminta diambilkan emas gelang jenis Krepyak.
Tak hanya sekali, pelaku meminta sebanyak lima gelang.
Pelaku berlagak seperti pembeli pada umumnya.
Setelah mengeluarkan lima gelang pelaku meraba-raba gelang tersebut.
Tanpa sepengetahuan Nova, tangan kiri pelaku dengan gesit memindahkan satu gelang ke dadanya lalu menghimpit gelang itu di kaca etalase toko.
Tak berselang lama, satu pelaku lain datang juga berjalan kaki.