Berita Internasional

Gara-gara Insiden Membuat Teh, 2 Staf Kantor PM Jepang Berseteru hingga ke Meja Hijau

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi teh

TRIBUNJATENG.COM, TOKYO - Sebuah masalah di kantor resmi PM Jepang akhirnya terungkap di persidangan Tokyo, Februari 2021.

Urusan dapur membuat dua staf berseteru hingga ke meja hijau.

Seorang staf (A) dituntut membayar denda sebesar 300.000 yen karena staf lainnya (B) mengalami memar pada tangan bagian kanan akibat 'insiden membuat teh'.

Baca juga: Anak Dalang Anom Rembang Ngamuk Lihat Adegan Sumani Meremuk 4 Kepala Keluarganya: Bajingan Kowe!

Baca juga: Para Pria Rela Antre Beli Kopi Rp 100 Ribu di Warung, Minumnya di Kamar Bareng PSK Pantura

Baca juga: Cara Sumani Membunuh 4 Orang Keluarga Dalang Anom Rembang Mirip Penjagal Anjing

Baca juga: Jenazah Dimas Keluar dari Perut Buaya yang Dirobek, Warga Menangis Sejadi-jadinya

"Yang menarik keduanya adalah laki-laki.

Dulu staf pembuat ocha bagi PM Jepang dan tamunya adalah wanita.

Kini sejak akhir masa jabatan PM Shinzo Abe dan PM Yoshihide Suga staf pembuat ocha adalah laki-laki yang bermasalah di pengadilan Tokyo," papar sumber Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021).

Kejadiannya pada 29 Juli 2019 saat A bekerja di Sekretariat PM Jepang bertanggungjawab atas makanan dan minuman untuk kalangan VIP dan membuatkan teh saat upacara minum teh sore hari jam 15.00 waktu Jepang.

Bawahannya adalah B yang membuat ocha saat itu, yang rencananya jam 14.50 akan menyajikan ocha kepada PM Jepang dan tamunya.

Namun jam 14.45 saat A masuk ke dapur melihat B masih terus menyiapkan dan menilai akan terlambat dalam menyajikan ocha.

Terjadilah ketegangan antar keduanya.

"Saya pikir saya akan melapor ke wakil direktur karena penyajian teh mungkin akan tertunda dan tehnya juga encer dan hambar," papar A di pengadilan Tokyo.

Lalu saat B ke luar dari ruang suplai air panas, A mendorong dan mencengkeram bahu dan tangan kanan B sehingga lengannya memar.

"Saya minta anggota staf lain untuk memotret bagian belakang tangan saya dan ternyata kelihatan memar," papar B di pengadilan.

Gara-gara kejadian itu, B menuntut ke pengadilan dan Februari lalu penuntut mengajukan denda 300.000 yen kepada A.

Hasil sidang pengadilan akan diputuskan tanggal 16 Maret 2021 mendatang. (*)

Halaman
12

Berita Terkini