"Kami mengumpulkan tulang-tulang jasad satu persatu.
Lalu kami kumpulkan terlebih dahulu secara bersama-sama," jelasnya.
Dia melanjutkan, seminggu yang lalu tulang-tulang tersebut dikumpulkan kembali di gundukan tanah bekas longsor.
Sekaligus memberi batu nisan ke enam kuburan tersebut.
Nisan lama juga ditaruh di tempat tersebut.
"Malam Jumat Kliwon ini kami juga takziah sembari menebar bunga ke enam kuburan dan melantunkan doa," kata dia.
Dia menjelaskan Dinas Pekerjaaan Umum Kota Semarang sudah meninjau lokasi.
Mereka menyatakan akan memperbaiki longsor di makam tersebut.
"Teknis perbaikan seperti apa kami serahkan ke DPU yang jelas kami menginginkan makam tersebut segera diperbaiki agar tak terjadi longsor susulan," katanya.
Dari kejadian itu, sambung dia, masih ada tiga makam yang terancam akan terjadi longsor susulan.
Tiga kuburan itu tepat berada di bibir tebing.
"Kalau tak segera ditangani ya takutnya ada longsor susulan," bebernya.
Sementara juru kunci makam, Masrip menjelaskan, dari enam kuburan yang rusak akibat longsor hanya tiga terindentifikasi nama dan keluarganya.
Sisanya tak tahu siapa nama almahrum dan keluarganya sebab tiga makam tersebut sudah berusia 50 tahun lebih.
"Untuk yang diketahui siapa keluarganya kami sudah komunikasikan dengan pihak keluarga," jelasnya.