Bom Bunuh Diri di Makassar Disebut Pengamat Bagian Aksi balas Dendam, Berikut 5 Faktanya
TRIBUNJATENG.COM - Ledakan akibat bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 10.35 WITA.
Ledakan terjadi saat jemaah ibadah misa yang hendak pulang bergantian dengan jemaah yang datang untuk mengikuti misa selanjutnya.
Ledakan tersebut menewaskan pelaku dan menyebabkan sejumlah jemaah gereja luka-luka.
Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah fakta terkait bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
1. Dua Pelaku Berboncengan Naik Sepeda Motor
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono memberikan pernyataan dalam konferensi pers, seperti yang ditayangkan Breaking News di Kompas TV.
"Kita mendapatkan informasi bahwa ada dua orang yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua sepeda motor matic nopol DD 5984 ND," kata Argo Yuwono.
Kedua pelaku hendak memaksa masuk ke parkiran gereja dan dicegat sekuriti.
Saat itu ledakan terjadi.
"Awalnya memang pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini dia akan memasuki pelataran pintu gerbang gereja katedral," jelas Argo.
"Dua orang yang mau masuk tadi dicegat sekuriti gereja. Kemudian terjadilah ledakan itu," lanjutnya.
Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan kendaraan sepeda motor hancur dan potongan tubuh tercecer di trotoar depan gereja.
2. Pengamat: Diduga Balas Dendam
Pengamat intelijen dan terorisme Ridlwan Habib menanggapi aksi teror yang dilakukan pelaku di tempat ibadah umat beragama tersebut.