TRIBUNJATENG.COM, MOJOKERTO - Dampak gempa di Malang magnitudo 6,7 Skala Richter (SR) yang berpusat di barat daya Kabupaten Malang juga dirasakan hingga wilayah Kota Mojokerto.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Pasuruan, Sujabar mengatakan kekuatan gempa dapat dilihat berdasarkan visual yaitu sekitar 5-6 MMI (Modified Mercalli Intensity) yang berada di dekat titik terjadinya gempa.
"Kalau efek gempa yang dirasakan di wilayah Kota/ Kabupaten Mojokerto sekitar tiga MMI karena itulah semua juga merasakan guncangan," ungkapnya, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Misteri Kecelaakaan Rombongan Jordi Jonsu, Ada yang Kesurupan Lalu Mobil Masuk Jurang
Baca juga: Data Lengkap Kerusakan AKibat Dempa di Malang dari BPBD Se Jatim, 8 Orang Meninggal
Baca juga: Gempa di Malang Jelang Persija Jakarta vs Barito Putera, Orang Berlarian dari Stadion Kanjuruhan
Sujabar menuturkan tentunya masyarakat jangan terlalu panik meski berpotensi akan gempa susulan namun kekuatannya tidak sebesar dari gempa pertama dan semakin rendah.
Perlu ditekankan gempa 6.7 SR tidak sampai menimbulkan tsunami.
"Kalau kemungkinan gempa susulan potensinya ada tapi skalanya lebih kecil sekitar tiga Skala Richter," jelasnya.
Menurut dia, wajar jika masyarakat panik dan spontan menyelamatkan diri saat terjadi gempa apalagi mereka yang berada di dalam gedung.
Masyarakat juga diimbau agar tidak terlalu panik saat terjadi gempa.
"Antisipasi jika terjadi gempa supaya menjauh dari gedung dan tempat-tempat bangunan yang rawan roboh," jelasnya.
Dia menceritakan efek gempa 6,7 SR juga dirasakan dari kantor Stasiun BMKG Pasuruan.
Saat itu, dia keluar kantor berlari menuju rumahnya yang berada tepat di belakang kantor Stasiun BMKG Pasuruan.
Ia mengingatkan keluarga agar keluar dari dalam rumah saat terjadi gempa.
"Ya merasakan tadi saya juga keluar saat sadar merasakan ada gempa," ucap Sujabar.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto,