TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sapri Pantun meninggal dunia.
Hal itu menyisakan kesedihan mendalam.
Bahkan tangis Doly, adik almarhum Sapri Pantun, pecah saat tiba di rumah duka, kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Mukanya Debt Collector Pencegat Tentara Bantu Warga Sakit: Preman Semua!
Baca juga: Saham PSIS Semarang Dibeli Wahyu Agung Grup, Pemuda 18 Tahun Ini Digadang Jadi Manajer
Baca juga: Ini Deretan Nama-nama Pemain Top Dunia dalam Daftar Rencana Belanja Jose Mourinho di AS Roma
Baca juga: Dragan Djukanovic Pelatih PSIS Akui Bosan di Semarang
Ia tak sanggup menahan kesedihannya setelah pulang dari Rumah Sakit Sari Asih, Ciledug, Tangerang, Banten, tempat Sapri sempat menjalani perawatan intensif karena penyakit diabetes.
Sontak lutut Doly sepertinya lemas. Ia bahkan harus digandeng dua laki-laki.
Tangisnya kian kencang karena tak sanggup lagi menahan kesedihannya.
Doly menutup wajahnya sambil mengusap air matanya yang jatuh.
"Maafin Doly, Doly enggak bisa jaga," ujar Doly sambil menangis dan berjalan ke arah ibunya.
Kata maaf dari Doly disertai tangisan masih terdengar ketika ia memasuki rumah mendiang Sapri Pantun.
"Maafin Doly," lanjut Doly masih sambil menangis.
Tak lama setelah itu, jenazah Sapri pun tiba di rumah duka.
Jenazah Sapri dibawa menggunakan keranda dan sudah ditutup dengan kain hijau betuliskan ayat suci Al Quran.
Sebagai Informasi, Sapri meninggal dunia usai berjuang melawan sakit gula pada Senin, 10 Mei 2021.
Kabar duka meninggalnya Sapri Pantun dibenarkan oleh pihak manajemennya, Bunda Neng.
Rencananya, jenazah Sapri dimakamkan di TPU Ulujami, hari ini, Selasa (11/5/2021).