“Hanya sebagian kecil dari volume gunung itu yang terlihat di atas permukaan laut, sisanya berada begitu dalam di bawah permukaan laut,” tulis tim penelitian.
"Perhitungan volume baru menunjukkan bahwa Puhahonu secara substansial lebih besar daripada gunung berapi Hawaii lainnya termasuk Mauna Loa," tulis peneliti dalam penelitian tersebut, yang akan diterbitkan dalam Jurnal edisi 15 Juli “Sastra Bumi dan Sains Planet”.
Temuan itu semakin panas, tidak hanya itu membuat Pūhāhonu sebagai gunung berapi terbesar di Bumi berdasarkan volume, tetapi mungkin juga salah satu yang terpanas, tulis para peneliti.
Sebagai bagian dari studi mereka, tim memeriksa beberapa sampel olivine (magma yang mendingin dan mengkristal) dikumpulkan dari berbagai bagian gunung berapi.
Dari komposisi olivin, tim menyimpulkan suhu magma gunung berapi sebelum mengkristal.
Mereka memperkirakan bahwa magma Pūhāhonu pasti sekitar 3.100 derajat Fahrenheit (1.700 derajat Celcius) ketika pertama kali mengalir
Dan mereka memberikan gunung berapi itu dengan magma terpanas yang tercatat di Bumi
(*)
Baca juga: Kesaksian Warga Lihat Kakek 70 Tahun di Purbalingga Terjatuh dari Pohon Kelapa Setinggi 10 Meter
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Minggu 30 Mei 2021, Pisces Beberapa Hati Suka Bercanda
Baca juga: Kesaksian Pemancing di Lokasi Helikopter Jatuh, Lihat 2 Orang Berenang Keluar, Mau Nolong Tapi Jauh
Baca juga: Chord Kunci Gitar Im Yours Jason Mraz