Berita Artis

Aa Gym Gugat Cerai Lagi, Pihak Teh Ninih Tidak Kaget, Ini Alasannya

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aa Gym Gugat Cerai Lagi, Pihak Teh Ninih Tidak Kaget, Ini Alasannya

Usai Aa Gym mencabut gugatan cerainya, kini sikap sang pendakwah satu persatu mulai terbongkar ke publik.

Bahkan, sang putra, Muhammad Ghaza tak segan membongkar perangai buruk Aa Gym ke publik.

Baru-baru ini, putra Aa Gym, Muhammad Ghaza membongkar perangai buruk Aa Gym pada Teh Ninih di postingan terbarunya.

Hal itu diungkapkan Muhammad Ghaza melalui akun Facebooknya.

Dalam unggahannya, putra Aa Gym itu tampak mengungkapkan isi hatinya saat sang ibu, Teh Ninih tak bisa hadir ke acara pernikahannya.

Padahal sudah satu tahun dan akhirnya Muhammad Ghaza berani berbicara blak-blakan ke publik.

"Hampir satu tahun terlewati, tepatnya satu minggu sebelum hari pernikahan kami. Berat, tanpa kehadirannya. Namun, apa daya, ketika sebuah kalimat tanya terlontar 'Buat apa dia hadir?'. Seolah lidahku kelu untuk menjawabnya"

"Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?'. Menurut anda, apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut? Akankah anda menjawabnya dengan mudah? Atau anda akan terdiam membisu, teperanjat karena ayah anda bertanya demikian kepada anda?"

"Seandainya, ya, seandainya. Aku bisa menjawab dengan 'Maaf untuk apa bapak hadir?'. Niscaya akan ku jawab demikian," tulis Muhammad Ghaza.

Tak hanya itu, Muhammad Ghaza lantas memberikan sanjungan setinggi langit kepada sang ibu, Teh Ninih yang sudah melahirkan hingga membesarkannya.

Bahkan, ia juga membongkar sikap Teh Ninih yang selalu saja mengalah kepada sang ayah, Aa Gym.

Tampaknya putra Aa Gym itu sudah tak kuasa melihat pengorbanan Teh Ninih selama ini.

"Namun dirimu. Ya dirimu. Tak pernah kudengar sekalipun kalimat. Tidak. Kata, yang menyakiti hati kami. Berapa lama ya? Ya, hanya sebentar. Mungkin sekitar 15 tahun. Alunan puji-pujian yang memenuhi relung kami"

"Entah apa yang mereka rasakan. Namun rasanya bagiku, begitu bahagia, disaat ini. Di saat semuanya terhenti. Rasanya cukup bagiku penderitaanmu.

Sudah waktunya bagimu tersenyum. Sudah cukup tangisanmu. Cukup, waktunya bahagia. Meskipun tidak bersama-sama," sambungnya.

Halaman
1234

Berita Terkini