TRIBUNJATENG.COM, MEXICO CITY - Paulina Arreola Perez, mantan pacar bos kartel narkoba Meksioko tewas ditembak.
Paulina Arreola Perez dibunuh setelah dijebak oleh pelaku yang menyaru sebagai bawahan orang yang hendak membeli sepatunya.
Teman Paulina, Eduardo Arturo Trejo dilaporkan juga ditembak mati dalam insiden di Mexico City, 9 Juni lalu.
Baca juga: Diduga Pesta Narkoba, Sekda Nias Utara Ditangkap di Tempat Karaoke
Baca juga: BNN Bongkar 1,5 Ton Narkoba di Lantai Kontainer dari China, Cek Faktanya
Baca juga: Anji Ditangkap di Rumahnya, Polisi Sita Barang Bukti Narkoba Jenis Ganja
Baca juga: Kartel Narkoba di Meksiko Eksekusi Kepala Polisi dengan 100 Tembakan
Wanita berusia 26 tahun itu menderita 9 luka tembak, sementara Trejo dua saat mereka tengah duduk di truk pikap.
Paramedis sempat membawanya ke rumah sakit, di mana Paulina dan Trejo mengembuskan napas terakhir dalam perawatan.
Diduga, dia dibunuh karena keterlibatannya dengan kartel narkoba Meksiko yang bernama La Union Tepito.
Mantan pacar Paulina, Alexis "El Alexis" Martinez merupakan salah satu bos dalam organisasi kriminal tersebut.
La Union Tepito disebut bertanggung jawab dalam peredaran narkoba, penculikan, hingga pembunuhan di Mexico City.
Dilansir The Sun Jumat (11/6/2021), Paulina mendapatkan kemewahan bersama Martinez, di mana dia berkeliling dunia dan memakai pakaian desainer terkenal.
Pasangan itu memamerkan liburan mereka di Dubai, Athena, maupun Toronto.
Semua dibayar dari kartu kredit kloningan.
Martinez dilaporkan dibunuh pada Maret tahun ini di kota Zapopan, dengan pelaku menyamar sebagai pengantar makanan.
Karena mantan kekasihnya tewas, Paulina dilaporkan terpaksa menjual sepatu untuk menyambung hidup.
Paulina kemudian dijebak dengan digiring dalam plot bermodus membeli sepatu, di mana dia ditembak mati.
Kartel Narkoba Eksekusi Kepala Polisi dengan 100 Tembakan
Dua anggota kartel narkoba Joaquin ' El Chapo' Guzman mengeksekusi seorang kepala polisi, Ramon Muniz, ketika berada di dalam mobil.
Sebanyak dua orang anggota kartel narkoba El Chapo tersebut menghujani mobil Muniz dengan 100 tembakan peluru dari senapan AK-47.
Dilansir Daily Mail, kedua tersangka melancarkan aksinya di pinggir jalan di Culiacan, Negara Bagian Sinaloa, Meksiko, pada Kamis (3/12) pukul 07.30 waktu setempat.
Media Meksiko, Infobae, melaporkan, para tersangka mengikuti Muniz setelah dia meninggalkan rumahnya.
Setelah itu, para tersangka lantas memblokir Muniz di tengah jalan terdekat sebelum akhirnya mengeksekusinya.
Para tersangka kemudian melarikan diri dari tempat kejadian perkara (TKP) dengan mobil berwarna abu-abu.
Jaksa Agung Negara Bagian Sinaloa mengatakan, seorang tersangka bersenjata telah ditangkap di Mazatlan, sekitar dua setengah jam perjalanan dari TKP.
Tersangka tersebut mengendarai mobil yang sama yang dilaporkan melarikan diri dari lokasi penembakan tragis itu.
Seorang juru bicara kantor kejaksaan mengatakan kepada Daily Mail bahwa orang tersebut juga dicari atas kejahatan lain.
Kendati demikian, kantor kejaksaan tidak merilis nama para tersangka karena penyelidikan pembunuhan Muniz masih berlangsung.
Muniz yang berusia 50 tahun, adalah seorang kepala polisi di kantor Kejaksaan Negara Bagian Sinaloa.
Muniz telah mengabdi selama 24 tahun sebagai aparat penegak hukum, dan selama 3 tahun terakhir bertugas di unit penangkapan.
Beberapa media di Meksiko melaporkan bahwa kekerasan antar-kartel di seluruh Sinaloa semakin meningkat akhir-akhir ini.
Kekerasan itu dipicu pertikaian antara kelompok yang dipimpin Los Chapitos, putra ketiga Joaquin Guzman, dan sebuah faksi yang didirikan Ismael 'El Mayo' Zambada. (*
Berita terkait kartel narkoba meksiko
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernah Pacaran dengan Bos Kartel Narkoba, Wanita Ini Ditembak Mati