Puisi Pelajaran yang Tak Pernah Kuselesaikan Andi Gunawan
TRIBUNJATENG.COM - Puisi Pelajaran yang Tak Pernah Kuselesaikan Andi Gunawan:
Pelajaran yang Tak Pernah Kuselesaikan
Karena kau tak selalu muncul di dalam mimpiku yang jarang,
setiap malam aku berangkat tidur lebih lama daripada orang-orang:
mendatangkanmu ke dalam kepala bersama
sepasang cangkir kopi hitam-masam
semasam airmata meluncur tanpa aba-aba
menghadirkan hangat yang asing di kedua pipiku.
Lalu cangkir ketiga adalah pertanda
bahwa sepasang sebelumnya tak pernah cukup
untuk mendatangkanmu, sebab mengingatmu selalu sama
– tak pernah jadi sederhana.
Dan ibuku masih tak bosan mengajariku hal
yang menurutnya paling sederhana di dunia:
“Jika cinta begitu rumit, ubahlah ia
menjadi perkara yang kauikhlaskan.”
Mendengar pesan ibuku, kedua lenganku yang lapang
tiba-tiba ingin sekali memeluk dirinya sendiri
sementara lengan lain memilih tanggal
dari pelukan yang menggantung di daun pintu.
Berkatalah aku kepada ibu,
“Kapal terakhir telah berlabuh ke dadanya
– bukan aku, dan pintu ini tak bisa menutup sendiri.”
2012
(*)