Berita Sragen

Eks Bangunan SDN 2 Kragilan Gemolong Akan Jadi Tempat Isolasi Terpusat Covid-19 Kedua di Sragen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penulis : Mahfira Putri Maulani

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Bangunan eks SDN 2 Kragilan, Sragen akan dijadikan tempat isolasi terpusat Covid-19. Bangunan ini akan menjadi tempat isolasi terpusat kedua setelah gedung Technopark Ganesha Sukowati Sragen.

Saat ini, Pemkab Sragen sedang mempersiapkan seluruh kelengkapan termasuk tempat tidurnya. Eks SDN 2 Kragilan ini diperkirakan bisa menampung sebanyak 120 orang pasien positif Covid-19 Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Baru kita siapkan (tempat isolasi terpusat), targetnya satu minggu harus selesai. Nanti ada 120 tempat tidur, kita tidak membuat bed pasien namun dipan dari kayu," kata Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Yuni menyebut bed biasanya untuk di RS dan untuk pasien. Selain itu harga bed juga tergolong mahal, sementara untuk dipan kayu relatif murah Rp 700 ribu.

Bupati juga berlasan tempat isolasi terpusat kedua ini diperuntukkan bagi pasien positif Covid-19 OTG, sehingga pihaknya menyediakan tempat saja namun dengan pengawasan.

"Temen-temen yang isolasi sebenarnya OTG jadi kita sediakan tempat tidur dan pengawasannya supaya melekat. Karena kalau isolasi mandiri sendiri-sendiri kita mengawasinya agak susah," lanjut Yuni.

Persiapan isolasi terpusat ini menggunakan anggaran refocusing di masing-masing dinas. Terkhusus untuk dipan Yuni mengaku mengambil uang Matra dari UPTPK Sragen.

Untuk menggunakan uang refocusing masing-masing dinas, Yuni mengaku saat ini prosesnya berbelit-belit sehingga prosesnya lama untuk segera menggunakan uang tersebut.

Sistem Penjagaan

Sistem penjagaan di tempat isolasi terpusat kedua di eks SDN 2 Kragilan ini nanti akan sama persis yang berada di Gedung Technopark Ganesha Sukowati Sragen.

Akan ada tiga shift yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen. Satu shiftnya akan diaja oleh dua orang tenaga medis.

"Sistem penjagaan tempat isolasi terpusat kedua nanti sama seperti di Technopark. Berganti shift, satu shift ada dua orang dan menjaga selama delapan jam," kata Kepala DKK Sragen, Hargiyanto.

Harga menyebut nanti akan ada tiga shift yang menjaga setiap harinya. Mereka akan secara bergantian menjaga dan mengecek kondisi pasien Covid-19 tanpa gejala.

Sementara itu data dari corona.sragenkab.go.id per Senin (21/6/2021) pukul 15.00 wib total confirm Covid-19 sebanyak 8.988 kasus.

Halaman
12

Berita Terkini