Ki Manteb Soedharsono Meninggal

UPDATE : Tembang Ketawang Layu-Layu Iringi Prosesi Pemakaman Ki Manteb Soedharsono

Penulis: Agus Iswadi
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalang kondang wayang kulit asal Kabupaten Karanganyar, Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia, Jumat (2/7/2021).

Ki Manteb Soedharsono dimakamkan di sebelah makam Sri Suwarni, istrinya (menikah 1978 dan meninggal 2005).

Pemakaman Ki Manteb Soedharsono dilaksanakan sesuai protokol kesehatan secara ketat.

Anak Ki Manteb, Medhot Soedharsono menyampaikan, Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia pada usia 73 tahun.

Pentas di TMII

Sebelum meninggal dunia, dalang kenamaan itu sempat menggelar pentas wayang di TMII Jakarta.

"Kondisi saat berangkat sehat. Tapi sepulang dari Jakarta beliau kondisi panas dan istirahat sehari.

Paginya, ketambahan dalang virtual (pentas wayang virtual) di rumah. Hampir semalaman," katanya kepada Tribunjateng.com di rumah duka.

Usai menggelar pentas wayang secara virtual pada Minggu (27/6) kondisi kesehatan Ki Manteb menurun sehingga harus mendapatkan penanganan medis.

Pihak keluarga sempat memanggil perawat dan dokter untuk memeriksa kondisi kesehatan Ki Manteb.

Selama menjalani perawatan di rumah, Ki Manteb dan Suwarti istrinya (menikah 2014) sempat menjalani swab antigen dan hasilnya terkonfirmasi positif.

"Dan tadi (kemarin) malam, kondisi sesak nafas. Sampai sekitar pukul 02.00 dini hari, itu kondisi normal lagi. tadi pagi, beliau agak sesak nafas lagi dan akhirnya beliau kapundut (meninggal dunia)," ucapnya.

Diam Saat Sakit

Medhot menuturkan, pihak keluarga berencana membawa Ki Manteb ke rumah sakit. Setelah sempat kesulitan mendapatkan rumah sakit, akhirnya pihak keluarga mendapatkan tempat di rumah sakit wilayah Karanganyar dan Solo. Namun saat hendak dibawa ke rumah sakit, Ki Manteb meninggal dunia.

Dia mengungkapkan, selama berada di rumah Ki Manteb cenderung pendiam. Sebelum meninggal dunia, Ki Manteb memang punya riwayat penyakit paru-paru.

"Jadi dibilang tidak sering sekali berinteraksi dengan kita-kita. Jadi kita-kita yang harus pro aktif menanyakan sesuatu. Baru beliau ngendiko. Jadi selama gerah ini tidak memberi dawuh apa-apa," ungkapnya.

Halaman
123

Berita Terkini