Akan tetapi, Indonesia menyimpan harapan untuk menambah koleksi medalinya pada hari keduanya di Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (25/7/2021).
Harapan medali anyar itu datang dari wakil Indonesia yang bertanding di cabang olahraga angkat besi.
Di cabang olahraga angkat besi, akan ada dua atlet Indonesia yang berlomba, yakni Eko Yuli Irawan dan Deni.
Dari dua nama tersebut, Eko Yuli memiliki nama yang cukup mentereng di kancah Olimpiade.
Lifter putra berusia 31 tahun itu telah tampil membawa nama Indonesia sebanyak tiga edisi Olimpiade, yakni 2008, 2012, dan 2016.
Olimpiade 2020 kali ini merupakan yang keempat bagi Eko Yuli sepanjang kariernya.
Lifter yang tampil di kategori lomba 61 kg putra tersebut tercatat pernah memboyong 1 perak dan 2 perunggu sepanjang partisipasinya di Olimpiade.
Jika dirincikan, Olimpiade 2008 dan 2012 masing-masing membuahkan medali perunggu, sementara satu medali perak diraihnya pada Olimpiade 2016.
Pengalamannya tersebut menjadikan Eko Yuli dinilai sebagai salah satu andalan dalam kategori 61 kg putra angkat besi Olimpiade 2020.
Pada lomba Minggu (24/7/2021), Eko Yuli akan tergabung dalam Grup A.
Di Grup A, ada Li Fabin yang merupakan lifter asal China (Tiongkok) yang menjadi lawan terberat bagi Eko Yuli.
Li Fabin kini tercatat sebagai pemegang rekor dunia kategori 61 kg putra dengan catatan angkatan 318 kg.
Sedangkan Deni, berbeda dengan Eko Yuli, akan tampil di kategori 67 kg putra angkat besi Olimpiade Tokyo 2020.
Deni akan tampil di Grup A dan akan menghadapi dua lawan berat.
Dua lawan berat Deni itu adalah Ergashev Adkhamjon (Uzbekistan) dan Chen Lijun (Tiongkok), yang merupakan pemegang rekor kategori 67 kg putra.