TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Praktisi IT Kota Semarang yang juga dosen Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Semarang (USM), Agus Hartanto menuturkan, mahasiswa harus digenjot untuk menguasai metode artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
Menurutnya artificial intelligence berguna dalam pembuatan sistem cerdas untuk berbagai keperluan.
Hal itu Agus sampaikan pada workshop Pemrograman pada Industri S1 Teknik Informatika USM yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (28/7/2021).
"Metode AI (kecerdasan buatan) ini, yang dipelajari di universitas, termasuk di Program Studi S1 Teknik Informatika USM, sangat bermanfaat bila diterapkan di dunia industri," jelas Agus yang juga Tenaga Ahli Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang, melalui keterangan tertulis, Kamis (29/7/2021).
Dalam workshop ini, CEO Multisolusi Informatika ini juga memamerken karya terbarunya yaitu Intelligent Transport System (ITS). Yakni aplikasi cerdas pemantau lalu lintas yang memanfaatkan artificial intelligence.
Ini sudah diterapkan di Kota Jakarta. Rencananya karya ini akan diterapkan di seluruh indonesia.
Workshop Pemrograman Industri ini diharapkan agar dosen terus memperbaharui ilmu atau pengetahuannya, terutama melalui praktisi.
Dengan begitu, dosen bisa mengembangkan materi kuliah yang nantinya akan disampaikan ke mahasiswa di ruang kelas.
"Materi dalam workshop diharapkan menghasilkan lulusan yang terserap di dunia industri. Serta lulusan yang dapat berwirausaha di bidang IT atau software," terangnya.
Pembicara lain dalam workshop ini yakni Kepala UPT Pangkalan Data USM, Very Christiko.
Ia memaparkan tentang integrasi antar sistem yang sangat dibutuhkan pada sistem IT saat ini. Penerapan Web Service dan API (Application Programming Interface) sangat diperlukan dalam proses integrasi antar-sistem IT.
Sehingga hal ini sangat cocok diterapkan dalam kurikulum pembelajaran di USM agar mahasiswa mempunyai skill pula dalam membangun sistem dalam skala besar.
Pemrograman Industri ini adalah sistem berbasis IT baik dekstop, web, dan mobile dikelola oleh unit ini.
"Contoh kecil, transfer uang berbeda bank. Maka diperlukan integrasi antar sistem bank melalui Web Service dan API agar keperluan nasabah dapat diakomodasi dengan cepat," jelasnya.
Selain itu, contoh lain jika melakukan pemasanan jasa transportasi online, maka ada integrasi antara sistem transportasi online dan penyedia layanan maps yang digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan.
Sementara, Ketua Program Studi S1 Teknik Informatika USM, April Firman Daru, menyatakan kebutuhan dunia industri yang disampaikan kedua pemateri, semisal metode kecerdasan buatan, Web Service, dan pemrograman yang digunakan di dunia industri terkini sebenarnya sudah ada di mata kuliah dan penelitian dosen di USM.
"Tinggal bagaimana dosen menajamkannya saja. Salah satunya bisa melalui kegiatan magang mahasiswa di dunia industri," kata April.(mam)