TRIBUNJATENG.COM -- Video perkelahian gerombolan remaja putri di tanah lapang yang disaksikan beberapa penonton viral di media sosial.
Dalam video telah memperlihatkan gerombolan remaja putri saling adu jotos dengan tangan kosong di sebuah tanah lapang merah.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat beberapa remaja putri tengah adu jotos yang memukul satu sama lain.
Di antara mereka bahkan ada berduel hingga terjatuh di atas tanah.
Dari video, terdapat 8 remaja putri terlibat perkelahian.
Mereka berduel satu lawan satu.
Sedangkan remaja lainnya tampak hanya melihat dan tidak berusaha melerai.
Ada pula yang mengeluarkan handphone untuk merekam aksi tak terpuji tersebut.
Kata Polisi
Menanggapi hal ini, polisi setelah melihat video tempat perkelahian berada di lapangan Bulak Jagal, Rawa Panjang yang masuk wilayah hukum Polres Depok.
Kasubag Humas Polres Metro Depok, Kompol Supriyadi membenarkan isi dari video tersebut.
Ia mengatakan, aksi adu jotos menggunakan tangan kosong antar remaja putri terjadi beberapa hari yang lalu.
“Iya kejadian itu pada tanggal 2 Agustus 2021, sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Supriyadi dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (6/8/2021).
Supriyadi melanjutkan penjelasannya.
Remaja putri yang terlibat keributan berasal dari tiga sekolah yang berbeda.
Ada yang dari Kota Bogor dan ada pula dari Kota Depok.
“Itu berawal dari para alumni lulusan sekolah Al Basyariah, terus SMPN 1 Tonjong, dan SMP yang ada di Kecamatan Pancoran Mas (Kota Depok),” tuturnya.
Motif Dendam Lama
Supriyadi menyebut, penyebab perkelahian remaja putri lantaran dendam lama.
Mereka yang terlibat memang sudah ada dendam sejak lama dan tak kunjung usai.
Kemudian mereka saling berkomunikasi lewat Instagram untuk bertemu.
“Intinya mau bertengkar di hari yang ditentukan itu di daerah Tanah Merah yang ada di Rawa Panjang,” urai Supriyadi, dikutip dari TribunJakarta.
Pihak Sekolah akan Bertindak
Pihak kepolisian dari Polres Depok juga sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah.
Mereka berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada anak didiknya yang terbukti terlibat perkelahian.
Sementara itu, hingga kini polisi belum menemukan unsur pidana.
“Belum ada (unsur pidana), tapi kalau ada yang merasa dirugikan silahkan lapor ke kepolisian,” jelas Supriyadi.
Polisi juga tengah mencari penyebar video aksi jotos remaja putri itu.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Video Viral Gerombolan Remaja Putri Adu Jotos, Berasal dari 3 Sekolah Berbeda, Motif Dendam Lama
Baca juga: Membandel, Satpol PP Kudus Cabut Meteran Listrik Tempat Karaoke, Nekat Tetap Beroperasi Pakai Genset
Baca juga: UIN Walisongo Semarang Pecahkan Rekor MURI Ajakan Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Mahasiswa Unsoed Purwokerto Bahas Potensi dan Pemanfaatan Kawasan Karst Secara Berkelanjutan
Baca juga: BPBD Kabupaten Semarang Terjunkan 50 Orang Tim Gabungan Cari Pendaki Hilang di Gunung Ungaran