TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Cuma mengantongi ijazah SD, Sayudi pemilik Warteg Kharsima Bahari membuktikan kesuksesan menjalankan usaha kalangan berlatar pendidikan tinggi.
Ia kini memiliki sekitar 700 cabang warteg yang tersebar di berbagai kota, termasuk ibukota Jakarta.
Jumlah cabang warung yang cukup fantastis.
Karenanya, kesuksean yang ia capai ini sangat menginspirasi.
Dari hasil kegigihannya selama puluhan tahun menjalani usaha, cabang warteg miliknya bukan lagi puluhan.
Tapi mencapai kurang lebih 700 cabang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca juga: Viral Warga Pluit Jakarta Disuntik Vaksin Kosong, Polisi Sampai Turun Tangan
Baca juga: Jelang Tahun Baru Hijriah 1443 H, Kenali Dulu Kapan Penanggalan Kalender Islam Ini Bermula
Baca juga: Ekspresi Sedih Anak Messi, Tundukkan Kepala dan Tutup Telinga Saat Sang Ayah Tinggalkan Barcelona
Mari berkenalan dengan Sayudi (48), pemilik sekaligus pendiri Warteg Kharisma Bahari yang sudah merintis usaha sejak puluhan tahun lalu.
Ia memulai usaha saat usianya masih cukup muda dan memutuskan merantau ke Jakarta.
Saat dihubungi Tribunjateng.com via sambungan telepon karena yang bersangkutan sedang menetap di Cilandak Jakarta Selatan, Yudi menceritakan kisahnya sejak awal merintis usaha warteg sampai bisa mencapai titik sekarang ini.
Yudi merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara, kedua orangtuanya sang ayah bernama H. Sobari dan ibu Hj. Soliha sudah meninggal dunia.
Semasa hidup, kedua orangtua Yudi juga merantau di Jakarta.
Namun tidak membuka warteg melainkan usaha yang lain, yaitu membuka warung kopi.
Saat Yudi lahir, kedua orangtuanya sudah kembali ke kampung halaman di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.
Singkat cerita, Yudi kecil tidak mau melanjutkan sekolah dan hanya tamat SD.
Ia berpikir jika hidup di Jakarta jauh lebih enak karena uang jajan lebih banyak.