"Yang baca buku Dilan saat itu jutaan orang, berarti ada ekspektasi jutaan orang-orang dan enggak ada satuan standarnya.
Gue berusaha menjadi Dilan seperti apa yang ada di kepala gue karena gue pembaca. Awalnya gue pembaca," kata Iqbaal.
Sebelum syuting film Dilan, Iqbaal mengaku dirinya sempat membaca novel Dilan.
Bahkan saat dirinya tinggal di Amerika, Iqbaal mengaku membaca novel Dilan lewat Internet.
Pasalnya saat itu masih sulit melakukan pengiriman buku ke Amerika.
"Kenapa gue baca karena anak-anak di sekolah gue tuh pada baca semua.
Orang-orang tuh, cewek-cewek pengen cowoknya kayak Dilan terus cowok-cowoknya pengin seperti Dilan," imbuhnya.
Mengenai produksi film Dilan, Iqbaal membeberkan jika selama 2 tahun sebelum dirinya didapuk memerankan karakter tersebut,
tim produksi sempat kesulitan gonta-ganti mencari pemeran yang cocok sebagai Dilan.
"Gue bahkan enggak tahu kalau nyari Dilan tuh udah 2 tahun.
Selama dua tahun itu, Mileanya udah dapet tapi Dilannya selalu ganti-ganti
karena orang masih nyari tapi enggak pernah ketemu," imbuhnya.
Di sisi lain, kesuksesannya memerankan Dilan kerap membuat Iqbaal kesulitan.
Pasalnya orang kerap menyamakan dirinya dengan karakter yang ia pernakan tersebut.
Meski karakter tersebut melekat pada dirinya, Iqbaal menegaskan jika Iqbaal adalah Iqbaal
dan Dilan adalah Dilan, keduanya karakter yang berbeda.
(tribunjateng/non)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE