Pertama, dia tidak berbicara dalam bahasa yang sama dengan para misionaris yang merawatnya.
Setiap kali dia ingin mengekspresikan dirinya, dia akan menggeram atau melolong seperti serigala.
Kedua, dia juga tidak mengerti isyarat bahasa tangan.
Orang yang tidak berbicara dalam bahasa yang sama biasanya dapat memahami satu sama lain hanya dengan menunjuk berbagai objek dengan jari mereka.
Tetapi karena serigala tidak menunjuk (atau memiliki jari, dalam hal ini) gerakan universal ini mungkin tidak berarti baginya.
Menjelang akhir hayatnya, Sanichar berjalan tegak dan berpakaian.
Meskipun Sanichar akhirnya belajar memahami para misionaris, dia tidak pernah belajar berbicara sendiri dalam bahasa mereka.
Mungkin karena suara ucapan manusia terlalu asing baginya.
Semakin lama Sanichar tinggal di panti asuhan, semakin dia mulai berperilaku seperti manusia.
Dia belajar bagaimana berdiri tegak dan, menurut para misionaris, mulai berpakaian sendiri.
Dina Sanichar meninggal karena TBC.
Meskipun dia menghabiskan sebagian hidupnyadi lingkungan manusia, dia tidak pernah sepenuhnya beradaptasi.
Terlepas dari apakah dia benar-benar Mowgli di kehidupan nyata, kisah Dina Sanichar memiliki kesamaan yang mencolok dengan The Jungle Book karya Rudyard Kipling. (*)