Liputan Khusus

PENELUSURAN : Makin Marak Kos Mewah di Semarang Jadi Tempat Mesum, Tian Sering Bawa Pria Masuk Kamar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Kos mewah dengan tarif di atas Rp 1,5 juta per bulan di Kota Semarang lengkap dengan fasilitas dan kenyamanan bagi penghuni atau penyewa.

Lokasi strategis, mudah diakses dan jalan lebar menjadi pertimbangan orang untuk menyewanya. Fasilitas dan kenyamanan (kebebasan) ini sering disalahgunakan oleh wanita panggilan untuk mencari pelanggan.

Beberapa hari terakhir ini terungkap sejumlah kejahatan terjadi di "kos mewah" antara lain pembunuhan, pencurian disertai kekerasan, dan sebagainya.

Mayoritas koban adalah wanita. Dan pelaku merupakan pelanggan atau pengguna jasanya dan atau pasangannya. Ada kecenderungan wanita panggilan (pekerja seks komersial) menyewa kamar kos mewah untuk menjajakan dirinya.

Melayani pelanggan atau pria hidung belang di kamar kos tersebut.

Tribunjateng.com melakukan penelusuran dengan menemui pria pengguna jasa, pengelola kos, maupun wanita penghuni kos mewah.

Seorang pria sebut saja Ucup (nama samaran), mengaku tak heran adanya prostitusi di kos mewah. Pasalnya, banyak indekos eksklusif disalahgunakan jadi tempat mesum maupun prostitusi online.

Ucup mengaku sudah beberapa kali menggunakan jasa wanita PSK yang tinggal di kos. Ada beberapa wanita yang menawarkan jasa seks di kos. Namun ada pula yang memilih untuk menjajakan dirinya di hotel terdekat.

"Setahu saya kalau pilih hubungan di kos itu karena alasa murah. Tarifnya tidak sampai jutaan. Paling hanya ratusan ribu. Sebab dia tidak perlu sewa kamar harian. Beda kalau di hotel," kata Ucup.

Untuk mencari dan memilih wanita panggilan, Ucup menggunakan aplikasi MiChat di ponselnya.

Para wanita itu biasanya pakai status 'open, ready, bo, bumil, BU, cari yang serius, toge, panggilan, tunai, atau stay include'.

"Kalau sudah ketemu, cukup dichat tanya harga dan lokasi. Bahkan tawar menawar belum deal, si perempuan itu sudah memberikan lokasi tempatnya ngekos dimana," terangnya.

Ucup mengaku sudah menggunakan tiga kos eksklusif di Kota Semarang untuk tujuan tersebut. "Kos eksklusif itu kan bebas. Beda jenis boleh masuk. Tidak ada larangan jam kunjungan," kata Ucup.

Bayar di kamar

Penelusuran terhadap beberapa wanita panggilan atau PSK yang menjajakan dirinya melalui aplikasi MiChat terungkap mengenai cara transaksi, tarif, lokasi pertemuan dan durasinya. Mayoritas wanita panggilan mencari pria hidung belang melalui online, baik di media sosial maupun MiChat.

Seorang wanita inisial VN menawarkan dirinya Rp 600 ribu sekali kencan.

"Main santai aja. Gak ada durasi. Rp 600 ribu wajib kondom," tulis wanita itu mempromosikan dirinya. Dia bilang harga itu sudah termasuk kamar kos di daerah Tembalang.

Sekali ditanya melalui aplikasi tersebut, VN terus menceritakan kecantikan dirinya dan lain-lain untuk memikat pria hidung belang.

Beda lagi dengan perempuan sebut saja Tian (bukan nama sebenarnya). Ketika ditanya perihal lokasi dan harga kencan, justru menjabarkan persyaratan.

Menurut keterangan yang ditulisnya, Tian mematok tarif Rp 300 ribu cash ketika sudah di kamar. Itu sudah termasuk kamar kos.

Tian ingin to the poin. Dia hanya menjawab sekali dan langsung blokir chat bila dianggapnya hanya tanya-tanya. Tian termasuk wanita yang sering bawa pria masuk kamar, dan transaksi di dalam kamar kosnya tersebut. Tarifnya tak mahal maka cukup laris promo tubuhnya melalui aplikasi MiChat.

Tidak saling ganggu

Seorang pria penghuni kos mewah, sebut saja Martin memberikan pengakuannya. Di kamar sebelahnya dihuni oleh wanita muda. Martin mengaku tidak terganggu adanya pria ganti-ganti orang keluar masuk kamar wanita tersebut.

"Ya sama-sama pengertian saja. Tidak perlu diomongin macam-macam harusnya sudah paham. Saya tidak ganggu dia, dia pun juga jangan ganggu saya. Itu prinsipnya," kata Martin.

Menurutnya, pengelola kos atau pemilik kos tahu apa yang dilakukan oleh penghuninya. Namun tetap dibiarkan saja karena sama-sama menguntungkan.

"Saya tidak tahu kenapa tidak ditegur. Mungkin sama-sama untung. Pengelola bisa dapat uang tambahan dari situ," bebernya.

Martin akui sudah beberapa kali ajak pacarnya menginap di kos itu. Maka dari itu, ia tak ingin mengganggu kepentingan penghuni kos lainnya.

"Kamar kos di sini mahal tak apa yang penting bebas," terang Martin.

Patroli yustisi

Setelah kejadian penggerebekan indekos yang dipakai mesum di Kota Semarang, Satpol PP kemudian menggencarkan patroli yustisi. Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, patroli yustisi akan melibatkan jajaran lainnya dan masyarakat.

"Kerja kami tidak bisa lepas dari peran serta masyarakat. Kami berterimakasih sekali kepada warga Palebon yang sudah mau melaporkan dan menindak kos yang digunakan untuk mesum," kata Fajar.

Maka dari itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk membuat laporan kepada Satpol PP. Apabila ada indekos yang digunakan untuk mesum atau tindakan prostitusi.

"Kami juga mengajak pihak kepolisian untuk turut serta menciptakan keamanan di masyarakat. Jangan sampai rumah kos justru dijadikan tempat prostitusi terselubung," tegasnya.

Fajar berjanji akan lebih ketat untuk mengawasi izin-izin indekos. "Yang di Palebon itu pekan depan akan dicek apakah punya izin sebagai rumah kos atau tidak.

Minimal sudah ada KRK dulu. Kalau tidak, pasti akan kami bongkar. Peraturan Perda tidak main-main. Kalau semua dimaafkan bisa semrawut tatanan Kota Semarang ini," ujarnya.

Nantinya, Fajar akan fokus mengawasi indekos yang ada di kawasan pendidikan seperti kampus. Pihaknya pun sudah mengantongi nama-nama indekos yang disinyalir masih digunakan sebagai tempat mesum.

"Saya dengar masih ada beberapa kos yang digunakan untuk mesum. Nanti akan kami operasi. Apakah sesuai dengan penggunaannya atau tidak," pungkas Fajar. (tim)

Baca juga: Satpol PP Kota Semarang Segel Kos Mewah di Palebon, Diduga Sebagai Tempat Prostitusi

Baca juga: Detik-detik Warga Gerebek Pasangan Mesum di Kos Mewah Semarang, Ngaku Lajang Ternyata Pria Beristri

Baca juga: Pengakuan Pemilik Kos Mewah di Kota Semarang Jadi Tempat Mesum Muda-mudi, Tiap Malam CCTV Dimatikan

Baca juga: Kos Mewah di Kota Semarang Digerebek Warga Jadi Tempat Mesum Muda-mudi, Sewa Rp 70 Ribu per 2 Jam

Berita Terkini