Berita Viral

Bupati Banjarnegara Minta Maaf & Siap Dikutuk Apapun, Tak Sengaja Sebut Luhut dengan Pak Penjahit

Penulis: khoirul muzaki
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono meminta maaf kepada Menko Marives Luhut Binjar Panjaitan dan warga bermarga Panjaitan, Senin (23/8/2021).

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Viral di media sosial video pernyataan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang salah mengucap kata Panjaitan saat hendak menyebut nama Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan. 

Dalam video itu, mulanya Budhi  memaparkan keterisian tempat tidur (BOR) di Banjarnegara yang menurun akhir-akhir ini. Ia juga mengungkapkan efektifitas penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) melalui APBD di masa PPKM.   

Langkahnya itu tak lain menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi yang ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan Menko Kemaritiman dan Investasi. 

Saat menyebut nama Menko Luhut Binsar Pandjaitan itu lah, Budhi salah melafalkan.

Ia salah menyebut dengan nama Penjait (maksudnya Pandjaitan). 

Video salah sebut nama itu pun jadi kontroversial. Ini mengingat Pandjaitan adalah nama salah satu marga Batak. 

Tak lama usai videonya viral, Budhi melakukan klarifikasi, Senin (23/8/2021).

Budhi memohon maaf secara pribadi kepada Menko Luhut Binsar Pandjaitan karena salah menyebut namanya. 

"Mohon maaf kemarin saya menyebut Pak Penjait. Karena saya gak hafal, namanya panjang," kata Wing Chin, sapaannya, Senin (23/8/2021).

Budhi mengakui salah sebut nama itu tak lepas dari kekurangan,  kelemahan dan keterbatasannya.

Karenanya, kini ia mengaku baru paham hingga bisa menyebut nama Menko Luhut Binsar Pandjaitan dengan sempurna. 

"Mohon pak menteri maafkan saya. Saya lahir batin tulus melaksanakan tugas," katanya.

Ia juga meminta maaf kepada warga Tapanuli yang memiliki marga panjaitan.

Ia mengaku tidak hafal nama-nama marga warga Tapanuli sebelumnya. 

Wing Chin pun meyakinkan, saat salah sebut nama, ia mengaku tak ada niat untuk menghina orang lain. 

"Kalau saya menghina, saya siap dikutuk apapun juga," katanya.

Sebelumnya pernyataan soal Luhut tersebut disampaikan Wing Chin dalam sesi wawancara door stop pada sebuah acara.

Potongan video itu pun viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 26 detik tersebut, Wing Chin tengah menjelaskan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara.

Sejak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, kasus Covid-19 di Banjarnegara telah menurun.

"Alhamdulillah Banjarnegara (awalnya) BOR-nya 99 persen, terus turunlah PPKM darurat. Saya baca aturannya sesuai perintah Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan dilaksanakan pada waktu rapat bersama menteri siapa itu, penjahit atau apa lah, (yang) orang Batak itu," kata Wing Chin.

Kemudian orang yang berada di sekelingnya terdengar mencoba meluruskan dengan mengatakan, Luhut Binsar Panjaitan.

"Ya Pak Penjahit kan," sambung Wing Chin.

Wing Chin melanjutkan, bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) sebagai kompensasi atas PPKM.

"Pada waktu PPKM darurat Banjarnegara zona merah. Tapi setelah ada instruksi Mendagri dan dijabarkan Pak Menteri Penjahit itu, Luhut Penjahit itu saya laksanakan instruksinya," ujar Wing Chin.

Namun setelah video tersebut ramai, melalui video yang diunggah di akun Instagram resmi Pemkab Banjarnegara, Senin (23/8/2011) siang, Wing Chin meminta maaf kepada Luhut.

Wing Chin kembali mengulangi penjelasan soal perkembangan kasus Covid-19 dan meluruskan ucapannya.

"Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hapal namanya panjang sekali. Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan," kata Wing Chin.

 Wing Chin mengaku tidak bermaksud untuk menghina sama sekali.

"Mohon maaf karena tidak hafal jadi disingkat yang mudah. Tapi saya tidak punya tujuan menghina apapun, karena sebisa saya bicara," ucap Wing Chin.

"Sekali lagi kami mohon maaf kemarin yang saya sebut Pak Penjahit, karena saya tidak hafal semuanya. Mohon bapak menteri bisa memaafkan saya.

Demi Allah, demi Rasulullah saya lahir batin untuk melaksanakan tugas negara," sambung Wing Chin. Dalam video itu, ia juga meminta maaf kepada warga Batak dengan marga Panjaitan.

"Dan terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Panjaitan, yang pada waktu yang lalu saya sebut Penjahit karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga warga Tapanuli. Tapi hari ini saya baru paham, maka saya tulis, dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Panjaitan," kata Wing Chin.

Menurut dia, kekhilafan tersebut semata karena keterbatasan kemampuan dan kelemahannya.

"Jadi saya mohon maaf. Demi Allah saya tidak pernah punya niat menghina orang lain, apabila dianggap menghina saya siap dikutuk apapun juga," ujar Wing Chin.(*Tribun Jateng/Kompas.com)

Berita Terkini