Berita Internasional

Bentrok dengan Oposisi di Panjshir, Taliban Tunda Pembentukan Pemerintahan Baru

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang milisi berdiri bersama anggota pasukan pemerintah Afghanistan pada 19 Agustus 2021. Wakil Presiden Amrullah Saleh dan pemimpin milisi lokal Ahmad Massoud dilaporkan membentuk kembali kelompok perlawanan terhadap Taliban di Lembah Panjshir.

TRIBUNJATENG.COM, KABUL - Kelompok Taliban menunda pembentukan pemerintahan baru di Afghanistan karena masih terjadi bentrokan maut dengan gerilyawan atau oposisi di Provinsi Panjshir.

Sebagian besar dari 33 ibu kota provinsi di Afghanistan sudah diambil alih oleh Taliban tanpa pertumpahan darah.

Hanya di lembah Panjshir, satu-satunya provinsi yang terus memerangi mereka.

Perlawanan itu dipimpin oleh Ahmad Masoud--putra komandan Mujahidin Ahmad Shah Masoud--dan Bismillah Mohammadi, Menteri Pertahanan Afghanistan pada masa pemerintahan Presiden Ashraf Ghani Ahmadzai.

Bentrokan itu terjadi sejak Taliban menguasai 33 provinsi, termasuk ibu kota Kabul dan memaksa mantan Presiden Ashraf Ghani dan pejabat lainnya meninggalkan negara itu pada 15 Agustus lalu.

Pemimpin Taliban, Sher Mohammad Stanikzai, kepada saluran berita asing mengatakan bahwa pihaknya akan membentuk pemerintah baru dalam waktu dua hari.

Taliban menandatangani perjanjian damai dengan Amerika Serikat (AS) di Kota Doha, Qatar, pada Februari tahun lalu untuk menarik semua pasukan asing dari Afghanistan, tidak memberikan komentar.

Meskipun menandatangani Perjanjian Doha, pejabat Taliban telah mengatakan secara eksplisit bahwa mereka bermaksud untuk mendirikan "Imarah Islam" di bawah kepemimpinan pemimpin tertinggi mereka, Mawlawi Hibbatullah Akhundzada.

Meskipun ada pengumuman yang jelas dari pihak Taliban, sebuah saluran berita lokal Afghanistan melaporkan--mengutip sumber--bahwa pemerintah baru akan memiliki dewan yang dipimpin oleh Mullah Abdul Ghani Baradar (53).

Menurut Tolo News, Baradar yang mengepalai kantor politik Taliban, akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanekzai--Kepala Kantor Politik Taliban di Qatar--di pemerintahan baru.

Anggota pendiri gerakan Taliban pada 1990-an, Baradar sudah menjabat sebagai gubernur dan wakil menteri pertahanan selama pemerintahan pertama Taliban di Afghanistan.

Dia ditangkap di kota pelabuhan Pakistan, Karachi, pada 2010 lalu dan dibebaskan pada Oktober 2018 atas permintaan AS.

Krisis ekonomi

Taliban menghadapi kesulitan keuangan karena aset negara di simpan di luar, sementara rakyat belum mendengar tentang rencana ekonomi Taliban.

Orang berbondong-bondong ke beberapa bank bahkan sebelum cabang dibuka untuk menarik uang hingga 20.000 Afghan (200 dolar AS).

Halaman
12

Berita Terkini