TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pedagang Pasar Johar Semarang berencana melakukan aksi unjuk rasa pada Kamis (30/9/2021) hari ini.
Menanggapi hal itu, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mempersilakan mereka jika hendak melakukan demonstrasi.
Menurut Hendi, sapaanya, sebenarnya para pedagang Pasar Johar sering beraudiensi dan bertemu dengannya.
"Kalau selama ini mereka tidak percaya dengan omongan saya, ya sudah, silakan menyuarakan pedapat dengan cara berdemo," ujarnya, Rabu (29/9/2021).
Menurutnya, demo tidak dilarang.
Namun, dia meminta harus menerapkan protokol kesehatan lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Kami syukuri saja, ternyata euforia level 2 diwujudkan dengan demo. Mereka merasa sudah sangat sehat dan situasi kondusif," paparnya.
Dia menyarankan, pedagang harus melakukan swab dua atau tiga hari setelah demo supaya mengantisipasi apabila terjadi penularan Covid-19.
Pemerintah Kota Semarang sudah berupaya melakukan pengundian lapak.
Seharusnya, pedagang tinggal mencari posisi lapak.
Hanya saja, hingga saat ini Hendi mengaku belum melihat pedagang mulai menempati lapak.
"Katanya mau bareng-bareng saja. Nanti kami deadline maksimal 10 Oktober," terangnya.
Protes Penataan
Sistem penataan yang direncanakan Pemerintaah Kota Semarang untuk pedagang Pasar Johar dinilai kurang adil oleh sebagian dari mereka.
Ketua PPJP Pasar Johar, Surahman mengatakan, mayoritas pedagang mengaku belum puas atas hasil undian dan penataan yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang. Penataan ini diangap kurang adil.