Berita Semarang

Wajah Pasangan Kekasih Setelah Bunuh Bayi Mereka di WC Warga Kalipancur Semarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku pembunuh bayi yang merupakan anak kandung sendiri, Yustiani dan Andrianto. Jasad bayi dibuang di Lapangan Voli Ringintelu, Kalipancur, Kota Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua orang tua yang membunuh dan  jabang bayinya di Ringintelu Rt.04 Rw.01 Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang terbilang sadis.

Kedua orang tua bayi itu Yustiani (23) warga Dukuh Kabupaten Brebes, dan Andrianto (22) warga Kintelan Baru Kota Semarang dibekuk Unit Resmob Polrestabes Semarang di kamar kos jalan daerah Kradenan Sampangan pukul 19.30 beberapa jam setelah bayi itu ditemukan warga Ringintelu yang sedang bermain voli.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan mengungkapkan sejumlah fakta pembunuhan dan pembuangan bayi perempuan malang yang dilakukan pasangan sejoli Yustiani dan Andrianto.

Dua sejoli itu mulai pacaran kurang lebih dua tahun yang lalu.

Mereka mulai melakukan hubungan badan pada Januari 2021 dan berujung Yustiani berbadan dua.

"Pada bulan Agustus 2021 tersangka Yustiani menyampaikan pada tersangka Andrianto jika dia sedang hamil," jelasnya, Minggu (3/10/2021).

Alih-alih tak mau tanggung jawab setelah mendengar pengakuan sang kekasih, Andrianto meminta Yustiani untuk menggugurkan kandungan hasil hubungan gelapnya dengan alasan malu.

Hal itu disetujui ibu dari bayi malang tersebut.

"Kemudian Andrianto mulai mencari obat penggugur kandungan dengan di internet," ujar dia.

Lanjut Donny, setelah memperoleh obat penggugur kandungan  Andrianto memberikan obat tersebut kepada kekasihnya.

Kemudian  obat tersebut diminum berturut turut selama tiga hari. 

"Setelah minum obat tersebut tersangka Yustiani merasa sakit pada bagian perut dan berusaha untuk berobat ke dokter umum," tuturnya.

Rupanya saat akan ke dokter, kata Donny, kekasih Andrianto masuk ke toilet di rumah warga Ringintelu Rt.04 Rw.01 Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Yustiani  melahirkan bayinya di toilet itu sekira pukul 07.00.

Sadis, karena takut diketahui orang banyak, bayi tersebut  dijerat lehernya hingga meninggal dunia dengan kain yang sudah ada di dalam toilet.

Halaman
12

Berita Terkini