TRIBUNJATENG.COM, SUBANG - Istri muda dari Yosef (56) pria yang istri pertama dan anaknya meninggal dalam dugaan pembunuhan mengaku mendapat tudingan miring.
Wanita bernama Mimin itu mendapat banyak tudingan dari kasus pembunuhan yang menimpa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti (54) di Subang, Jawa Barat.
Semakin lama polisi tak mengungkap kasus pembunuhan itu, Mimin mengaku semakin terpojok.
"Waktu kejadian mereka itu pada simpati."
Baca juga: Polisi Temukan Papan Penggilasan dengan Bercak Darah, Ini Barang Bukti dalam Kasus Pembunuhan Subang
Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Ahli Forensik Yakin Kasus Segera Terungkap Setelah Autopsi Ulang
Baca juga: Titik Terang Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Setelah Tim Forensik Terhebat Dikerahkan
"Tapi mereka ke sini-sini itu yang lihat ya Allah bikin saya tertekan, saya merasa kok gini kok saya yang dipojokkan," kata dia dalam tayangan Youtube Yuherda, dikutip Tribunnews dari Tribun Jabar, Rabu (6/9/2021).
Pada kesempatan itu, Mimin menegaskan dan bersumpah bahwa dia tidak tahu menahu soal motif di balik kasus perampasan nyawa anak dan ibu Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang itu.
Dia juga tidak merencanakan bahkan tidak menyuruh eksekutor bayaran merampas nyawa Amalia dan Tuti.
"Saya bersumpah tidak pernah menyuruh (orang) atau merencanakan (perampasan nyawa). Saya tidak tahu menahu," katanya.
Mimin mengatakan hubungannya dengan Tuti dan Amalia bisa dibilang baik meski selama hidup, mereka tidak pernah berkomunikasi,,
"Kami tidak ada komunikasi. Masing-masing saja, tidak ada kontak," kata Mimin.
Konflik soal asmara cinta segitiga itu sempat disebut-sebut jadi motif kasus perampasan nyawa tersebut.
Keduanya sempat diperiksa menggunakan alat tes kebohongan. Kemudian mereka juga menjalani pemeriksaan tes DNA.
Hingga kini, baik Yosef maupun istri muda, Mimin, masih berstatus saksi.
Pembongkaran Makam Amalia dan Tuti
Setelah serangkaian hal penyelidikan polisi di kasus perampasan nyawa Amalia, pekan lalu, polisi membongkar makam Amalia dan Tuti untuk keperluan autopsi.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengakui ada temuan baru dalam pengungkapan kasus perampasan nyawa anak dan ibu di Subang tersebut.
Dikatakan Erdi, autopsi dilakukan untuk mencocokan dengan bukti dan petunjuk baru yang dimiliki penyidik.
"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Dari autopsi itu, kata dia, diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.
Dari autopsi ini, kata dia, nantinya akan ketahuan apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucapnya.
Autopsi ini, kata Erdi, dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang. Hanya saja, soal temuan baru kasus Subang itu, Kombes Pol Erdi A Chaniago tidak mengungkapnya.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," katanya.
Ia mengatakan, dalam autopsi kedua ini, penyidik mencari kesesuaian antara bukti yang sudah ada dengan penyebab kematian korban.
"Hasil otopsi itu langsung dikirimkan kepada penyidik, jadi kita tidak sembarangan, dari hasil autopsi itu nanti dilaporkan ke penyidik untuk dievaluasi kembali," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung Selasa (5/10/2021).
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Rabu 7 Oktober 2021, Taurus Tak Ada yang Pergi Tiba-tiba
Baca juga: Jadi Cadangan di PSG, Donnarumma Malam Ini Kembali ke Markas AC Milan, Fans Sambut dengan Cemoohan
Baca juga: Polisi Selamatkan Bocah 5 Tahun yang Diduga Diculik Wanita Kenalan Ayahnya, Begini Nasib Pelaku
Dari autopsi ini, kata dia, diharapkan ada petunjuk baru yang nantinya akan mengarah pada pelaku.
"Jadi sekarang kita fokus mencari petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kita simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kita tidak berandai-andai," katanya.
Sementara terkait hasil autopsi kedua, Kombes Pol Erdi A Chaniago belum dapat menyampaikan kepada publik karena masih menjadi konsumsi internal penyidik.
"Untuk sementara, hasilnya belum bisa kita sampaikan, karena ini masih dalam konsumsi penyidik, mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," ucapnya. (Penulis: Mega Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curhat Istri Muda di Kasus Subang: Awalnya Banyak Bersimpati, Semakin Lama Saya Terpojok,