Baca tanpa iklan
Coin memintanya untuk menjadi "Mockingjay" —simbol pemberontakan — sebagai bagian dari " hati dan pikiran" dalam melakukan strategi.
Katniss terpaksa setuju setelah melihat Peeta dimanipulasi di televisi pemerintah untuk memadamkan pemberontakan.
Dia mengunjungi reruntuhan Distrik 12, rumah lamanya entah bagaimana tidak tersentuh Presiden Snow.
Katniss bertemu dengan tim filmnya dan diberikan Effie Trinket sebagai penata gaya dan teman dekat, Gale , sebagai pengawal.
Mereka pergi ke Distrik 8 di mana Katniss difilmkan sedang diberi penghormatan oleh puluhan warga sipil yang terluka di sebuah rumah sakit; Snow, melihat rekaman itu, memerintahkan serangan udara di rumah sakit, menewaskan semua orang di dalamnya.
Para kru memfilmkan Katniss dan Gale yang menembak jatuh dua hovercraft Capitol dan ancaman yang dipenuhi amarah Katniss: "Jika kami terbakar, kamu terbakar bersama kami."
Distrik 7 memberontak, meneriakkan kalimat yang sama dan membunuh Penjaga Perdamaian.
Katniss dan timnya melakukan perjalanan ke Distrik 12. Katniss difilmkan menyanyikan " Pohon Gantung ".
Jutaan pengunjuk rasa di Distrik 5, menyanyikan lagu kebangsaan yang sama, melancarkan serangan gelombang manusia untuk bunuh diri terhadap bendungan pembangkit listrik tenaga air yang merupakan sumber utama listrik Capitol.
Serangan itu mematikan listrik, memaksa Capitol untuk kembali ke generator sekunder.
Trailer Hunger Games Mockingjay Part 1
Malam itu, Katniss menyaksikan Peeta diwawancarai oleh Caesar Flickerman, mantan presenter Olimpiade, ketika Coin dan Beetee membajak sinyal untuk menyiarkan klip Katniss.Setelah melihatnya, Peeta tiba-tiba meneriakkan peringatan bahwa Capitol akan menyerang Distrik 13.
Coin memerintahkan evakuasi massal ke tempat perlindungan bawah tanah yang dalam, dan fasilitas itu selamat dari serangan itu.
Saat muncul, Katniss menemukan area yang dipenuhi mawar putih; dia menyimpulkan bahwa Snow mengatur ini untuk memberitahunya bahwa setiap kali dia mengutuk Capitol, mereka akan menyiksa Peeta sebagai pembalasan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?