TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden bukanlah suatu kebetulan.
Hal itu merupakan bagian dari suatu proses penyiapan kaderisasi.
Ada tanda-tanda Megawati merestui seorang kader menjadi presiden.
Dia mencontohkan Joko Widodo.
Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, kata Hasto, mendampingi Jokowi sejak wali kota hingga gubernur, dan sering kali ada dialog secara intens tentang masa depan negara.
"Dengan demikain fungsi kaderisasi kepemimpinan itu harus melekat di dalam tata kelola pemerintahan."
"Demikian juga dalam kehidupan berpartai."
"Partai terus menerus-menerus melalukan kaderisasi."
"Tetapi terkait dengan pemimpin nasional, untuk menjadi presiden dan wakil presiden serta menteri sekalipun, keyakinan spiritual PDIP selalu ada campur tangan dari yang di atas," tuturnya, belum lama ini.
Hasto menegaskan, suara arus bawah atau rakyat punya peran besar di PDIP dalam menentukan sosok pemimpin yang akan dicalonkan sebagai capres.
Sehingga, suara tersebut terus terakumulasi membentuk keyakinan dalam tubuh partai.
"Si A adalah seorang pemimpin, bahwa si A mempu merespons berbagai ujian-ujian sejarah dan kemudian mampu memegang tingkat komando untuk menjadi seorang presiden," terangnya.
Maka, lanjut Hasto, Megawati selalu mengingatkan menjadi presiden itu mudah.
Namun, yang sulit adalah menjadi pemimpin yang bertanggung jawab bagi bangsa kedepan.
Karena, harus mengambil keputusan atas nasib dari 275 juta rakyat.
"Karena itulah Ibu Megawati mempersiapkan dengan jernih, dengan berbarbagai penugasan-penugasan, ujian-ujian sejarah terkait dengan kepemimpinannya."
"Dan ketika tiba saatnya, karena kongres telah memberikan kewenangan Ibu Megawati untuk mengambil keputusan."
"Maka dengan melakukan kontemplasi, dengan mendengarkan suara rakyat, mempertimbangkan banyak aspek tentang kepemimpinan strategi."
"Maka Ibu Megawati nantinya memgambil keputisan siapa yang nanti dicalonkan oleh PDIP," bebernya.
Kaderisasi
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya terus melakukan kaderisasi untuk menyiapkan pemimpin bangsa dan negara.
Termasuk, untuk sosok yang bakal dicalonkan di Pilpres 2024.
"Bagi PDIP siapapun di dalam proses Pilpres 2024 itu melalui suatu persiapan melalui kaderisasi kepartaian," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Sabtu (23/10/2021).
Hasto mengatakan, PDIP masih menyiapkan proses kaderisasi tersebut.
Mereka berasal dari kalangan pemerintahan seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, hingga Oli Dondokambey.
Sedangkan dari internal partai ada Prananda Prabowo dan Ahmad Basarah.
"Partai terus menyiapkan langkah-langkah kaderisasi bagi hadirnya pemimpin untuk bangsa dan negara."
"Termasuk di dalamnya ada Mbak Puan, ada Pak Ganjar Pranowo, dari kalangan pemerintahan ada Bu Risma, kemudian ada Pak Anas dari Banyuwangi, ada Pak Oli."
"Kalau dari jajaran internal partai yang tidak duduk di dalam pemerintahan, ada juga sosok seperti Mas Prananda Prabowo, Pak Ahmad Basarah, dan sebagainya," beber Hasto.
Kendati terus menyiapkan kaderisasi tersebut, Hasto menyadari keputusan memilih pemimpin bagi Indonesia nantinya ada di tangan masyarakat sendiri.
"Tapi pada akhirnya rakyat yang menentukan," ucapnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Hasto Kristiyanto: Megawati Bakal Berkontemplasi Mohon Petunjuk Tuhan untuk Cari Penerus Jokowi