Dongeng Pencuri dan Ayam Jago
TRIBUNJATENG.COM - Berikut dongeng pencuri dan ayam jago.
Di sore hari pencuri Jack dan Janggo bertemu, mereka menyiapkan rencana pencurian di sebuah peternakan besar di desa fuso.
Mereka berpikir keras agar bisa masuk kedalam peternakan yang kabarnya dijaga dengan sangat ketat dengan sejumlah anjing buas berkeliaran sebagai penjaga.
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Pangeran Keledai Cerita Rakyat Jerman
Baca juga: Dongeng Fabel Anak Sebelum Tidur Kerbau dan Si Ular yang Licik
Baca juga: Ini Alasan Gunung Semeru di Jawa Timur Dijuluki Paku Bumi
Baca juga: Cerita Rakyat Ande Ande Lumut dan Klenting Kuning
Jack dan janggo pergi ke sebuah toko yang menjual perkakas untuk membeli alat pemotong untuk memotong bagian pagar yang terbuat dari anyaman kawat.
Dirasa persiapan sudah cukup Jack dan Janggo memutuskan untuk mencuri peternakan malam ini.
Dini hari tiba sekitar pukul 3 jack dan janggo mendatangi peternakan dengan membawa jaket dan celana tebal untuk menjaga tubuhnya dari gigitan anjing.
Sesampainya di peternakan Jack dan Janggo langsung memotong pagar seukuran tubuh mereka yang besar agar memudahkan mereka untuk masuk.
Pagar berhasil terpotong, diluar dugaan peternakan tersebut sangatlah sepi tak ada satupun anjing penjaga hewan-hewan ternak pun tak tak tampak. Jack dan Janggo berkeliling untuk mencari sesuatu yang berharga.
Hampir satu jam mereka mengitari tiap-tiap sudut peternakan dan tak ada satupun barang yang berharga yang bisa mereka curi.
Tiba-disisi sebelah barat janggo mendengar ada suara di kandang kecil, Janggo lekas memanggil Jack untuk mendatangi kandang kecil tersebut.
Dengan harapan yang besar teryata isi dari kandang kecil itu hanyalah berisi ayam jago.
“Bagaimana ini Jack? Hanya ada satu ayam jago di peternakan sebesar ini.
Apakah kita akan membawanya?” ucap Janggo.
“ya tak masalah kita bawa saja ayam itu, daripada tak menghasilkan apapun di malam ini. Jack dan Janggo membawa ayam jago itu pulang.
Sesampainya dirumah Jack berkat,
“Janggo ayo kita sembelih saja ayam ini untuk sarapan kita pagi ini”.
“ya baiklah hidangan yang cukup lezat setelah perjuangan kita mencuri semalam yang sia-sia” sahut janggo.
Saat jack akan menyembelih, ayam tersebut memohon kepada Jack “tolong jangan membunuhku aku adalah burung yang paling berguna”. “Hahaha! Ya memang ayam sepertimu berguna untuk menjadi santapanku pagi ini!”.
“Bukan, bukan itu maksudku aku akan membangunkan orang-orang yang jujur dipagi hari dengan suaraku yang lantang sehingga mereka bisa bekerja di pagi hari untuk mencari uang” kata ayam.
(*)