Sebelumnya, selama masa pandemi, Unika menggunakan teknologi mixed reality untuk menyelenggarakan wisuda secara virtual penuh.
Teknologi tersebut membuat seolah-olah wisudawan dan rektor bertemu secara langsung, namun kenyataannya berlangsung dalam satu ruang virtual.
Rektor Unika, Ferdinandus menuturkan pihaknya mengadakan acara wisuda semi offline yang mana hanya diikuti wisudawan terbaik, orangtua, dan anggota senat.
"Ada suasana yang mengharukan, wisudawan berbakti kepada orangtua dalam bentuk sungkem. Ini juga bentuk rasa syukur pada tuhan sekaligus memohon restu. Semuanya merasakan keharuan itu," kata Ferdi, panggilannya.
Menurutnya, orangtua punya peran besar saat mengkuliahkan anaknya. Tidak hanya mendukung dalam biaya, tetapi juga dukungan doa dan moral.
Pada wisuda, merupakan momen untuk mengucapkan terima kasih melalui sungkem kepada orangtua karena anaknya telah lulus dari bangku kuliah.
"Pada sampai titik ini, orangtua punya peran besar bagi para mahasiswa. Sungkem merupakan sebuah tata laku yang harus dibangun kembali sebagai ungkapan terima kasih kepada orangtua," ujarrnya.
Ia menjelaskan, sungkem merupakan nilai universal yang mana dikenal semua budaya dan agama.
Meski rata-rata wisudawan generasi milenial, mereka harus diajarkan sungkem ini untuk bagaimana menghormati orangtua dan meminta restu serta ungkapan syukur.
Pada wisuda kali ini, Unika melepas 228 orang wisudawan dari program doktor, magister, sarjana, serta diploma.(mam)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :