"Ini yang perlu kita kejar agar yang dosis dua bisa mengejar capaian dosis pertama. InshaAllah setelah Nataru nanti kita juga mulai melakukan vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 12 tahun. Akan menyasar sekolah-sekolah,” terangnya.
Pihaknya berharap virus baru jenis omicron tidak sampai meluas kembali agar pandemi bisa segera normal. Namun begitu, jika terjadi penularan dapat diminimalisir dampaknya melalui vaksinasi.
"Sehingga kami menghimbau agar masyarakat yang belum vaksin bisa segera melakukan vaksinasi," imbaunya.
Sementara itu, Dandim 0721/BLora, Letkol. Inf. Andy Sulistiyo menyatakan pihaknya siap membantu melakukan pengamanan Nataru di Kabupaten Blora, sekaligus untuk terus menyukseskan vaksinasi.
“Kita jangan terlena dengan status level Kabupaten yang sudah level 2 dan mau ke level 1. Semuanya harus melihat data per wilayah, per kecamatan," ucap Dandim.
Dirinya mengungkapkan nyatanya saat ini di Kabupaten BLora masih ada 4 Kecamatan yang kuning. Maka ini menjadi kewaspadaan kita bersama.
"Jangan sampai Nataru ini akan menjadi peningkatan kasus. Kami minta 3 pilar di Kecamatan bisa fokus di wilayahnya masing-masing,” kata Dandim.
Adapun Kapolres, AKBP Wiraga Dimas Tama, mengatakan pihaknya akan mendirikan beberapa pos penyekatan dan pos pengamanan di sejumlah gereja dan titik pusat keramaian kota.
Untuk aktifitas ekonomi seperti pasar, supermarket atau mall, menurut Kapolres tetap diperbolehkan buka namun jam operasionalnya akan dibatasi seperti saat penerapan PPKM waktu lalu.
“Operasi Lilin Candi akan mulai kita laksanakan 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Kita akan dibakc-up juga dari Polda," terangnya.
"Rencananya di setiap pos penyakatan selama Nataru akan kita sediakan vaksinasi sekaligus. Ketika ada masyarakat yang melintas kita cek, jika belum vaksin akan kita vaksin langsung di lokasi,” tandas Kapolres. (*)