Muktamar NU

Sedang Berlangsung Pemungutan Suara Caketum PBNU, Gus Yahya dan Said Aqil Terpantau Ngobrol Santai

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gus Yahya dan Said Aqil Siradj duduk berdampingan saat pemungutan suara Calon Ketum PBNU

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua calon Ketua Umum PBNU 2021-2026 Gus Yahya dan Said Aqil Siradj terpantau duduk berdampingan dan berbicara santai dalam pemungutan suara.

Berlangsung di GSG Unila, Jumat pagi (24/12/2021), KH Yahya Cholil Staquf  dan KH Said Aqil Siradj menyatakan kesediaanya untuk maju menjadi Calon Ketua Umum PBNU.

“Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadai calon Calon Ketua Umum PBNU,” ungkap KH Yahya Cholil Staquf , Jumat (24/12/2021).

Baca juga: Sinopsis Hacksaw Ridge Bioskop Trans TV Malam Ini Pukul 21.30 WIB Perang Dunia II

Baca juga: Jadwal Pemutaran Film di Bioskop New Star Cineplex Pati Hari Ini, Jumat 24 Desember 2021

Baca juga: Polisi Beberkan Peran Para Terduga Teroris yang Ditangkap di Kalimantan dan Jawa Tengah

Begitu juga dengan KH Said Aqil Siradj yang menyatakan kesediaannya menjadi Calon Ketua Umum PBNU.

“Dengan ini dan dengan berdasarkan menghargai suara muktamirin maka saya bersedia maju Calon Ketua Umum PBNU,” tegas Said Aqil Siradj.

Said Aqil Siradj menyadari pasca pemilihan akan ada yang kalah dan menang.

“Aapapun hasilnya harus menerima dengan legowo yang penting lanjutkan prosesnya pemilihan dan saya mau maju menjadi calon ketua umum,” seru Said Aqil Siradj.

Sebagaimana diketahui, KH Yahya Cholil Staquf  atau yang dikenal Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj resmi menjadi Calon Ketum PBNU.

Adapun hasil perhitungan pemungutan suara Calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 sebagai berikut.

KH Yahya Cholil Staquf mendapat 327 suara

KH Said Aqil Siradj mendapat 203 suara

KH As'ad Said Ali mendapat 17 suara

KH Marzuqi Mustamar mendapat 1 suara.

Ramadan mendapat 1 suara.

Abstain 1.

Tidak sah 1.

Sebelumnya diberitakan Tiga nama muncul dalam perhitungan suara bakal calon Ketua Umum PBNU.

Ketiganya, yakni KH Said Aqil Siradj, KH Yahya Cholil Staquf, dan KH As'ad Ali.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Jumat (24/12/2021) di ruang sidang pleno GSG Unila, suara Said Aqil dan Yahya Staquf bersaing ketat dalam perhitungan suara tersebut.

Keduanya saling mengejar, sesuai yang disebutkan oleh Ketua Sidang Pleno dan Ketua Umum PBNU, Prof Mukri.

Sementara, As'ad Ali sejuah ini baru mendapat lima suara.

Untuk diketahui, total ada 587 suara gabungan dari PWNU, PCNU, dan PCINU.

587 suara tersebut telah disalurkan menggunakan kertas tertulis yang dimasukan dalam kota suara.

Sementara para Muktamirin, menyaksikan dengan antusias perhitungan suara tersebut.

Sesekali merek berteriak saat nama bakal calon yang didukung disebut oleh ketua sidang.

Bertambah Dua

Bakal Calon Ketua Umum PBNU bertambah dua nama.

Adapun keduanya yakni KH Marzuqi Mustamar dan Ramadan.

Sebelumnya tiga nama muncul yakni KH Said Aqil Siradj, KH Yahya Cholil Staquf, dan KH As'ad Ali.

Pasca pernyataan KH Yahya Cholil Staquf  dan KH Said Aqil Siradj maju Calon Ketua Umum PBNU, mars Banser NU menggema di luar GSG Unila. (Tribunlampung.co.id / Hendra Saputra)
Dengan begitu bakal Calon Ketua Umum PBNU menjadi lima nama.

Proses Penghitungan

Proses pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU masih berlangsung.

Pemilihan Ketum PBNU ini dilaksanakan dengan cara pemungutan suara dari para muktamirin yang memiliki hak suara.

Sebelum pengambilan suara dilaksanakan, dilakukan proses scanning data diri.

Sekretaris Panitia Lokal Muktamar NU Maulana Mukhlis mengatakan sebelum pemilihan Ketum PBNU dilakukan proses persiapan.

“Jadi persiapan bakal calon diawali dengan verifikasi identitas para muktamarin,” kata Maulana Mukhlis, Jumat (24/12/2021) dini hari.

Lanjutnya, verifikasi dilakukan dengan cara mengumpulkan barcode peserta Muktamar NU dan identitas peserta.

“Ini untuk memastikan memiliki hak suara,” tukasnya.

Maulana Mukhlis menambahkan suasana pemilihan berlangsung lancar.

“Suasana sejuk sekali,” tandasnya.

Rais Aam PBNU Terpilih

KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026.

Hasil tersebut merupakan musyawarah 9 kiai sepuh yang tergabung dalam tim Ahlul Walii Wal Aqdi (AHWA).

Diketahui, gelaran pemilihan Rais Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU 2021 dilaksanakan di Universitas Lampung tepatnya di GSG Unila, Kamis (23/12/2021) malam.

Adapun hasil musyawarah AHWA tentang Rais Aam yang disampaikan KH Zainal Abidin

"AHWA sepakat, tidak ada perbedaan pendapat, AHWA sepakat Rais Aam PBNU periode 2021-2026 yakni KH Miftachul Akhyar," ujar KH Zainal Abidin, Jumat (24/12/2021.

9 Kiai Sepuh Tergabung dalam AHWA

Sebanyak 9 kiai sepuh bertugas memilih Rais Aam PBNU periode 2021-2026, untuk kemudian memilih Ketum PBNU.

Diketahui, sidang pleno Muktamar ke-34 NU untuk menentukan tim Ahlul Walii Wal Aqdi (AHWA) akhirnya final.

Sidang yang berlangsung di Kampus Unila Bandar Lampung ini menetapkan 9 kiai sepuh yang bertugas untuk memilih Rais Aam PBNU periode 2021-2026.

Tercatat KH Dimyati Rais berhasil mendapatkan suara tertinggi, yakni sebanyak (503) dukungan dari PCNU dan PWNU.

Disusul KH Mustofa Bisri sebanyak (494), KH Ma'ruf Amin (458), KH Anwar Mansur (408), KH TG Turmudzi (403), KH Miftakhul Achyar (395), KH Nurul Huda Jazuli (384), KH Buya Ali Akbar Marbun (309) dan KH Zainal Abidin (272).

Merujuk tata tertib Muktamar NU, pemilihan Rais Aam PBNU disepakati menggunakan sistem AHWA.

Dengan model ini, Rais Aam akan dipilih oleh 9 orang yang mendapat mandat PCNU dan PWNU menjadi AHWA.

Model AHWA menitikberatkan pada pendekatan musyawarah mufakat.

Sedangkan penentuan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU dilakukan dengan cara pemilihan.

Para calon akan memperebutkan dukungan dari pemilik suara, yakni PCNU, PCINU, PWNU, PBNU, dan badan otonom.

Ketua SC Muktamar ke-34 NU M Nuh mengatakan, pemilihan AHWA dilakukan dengan membagi dalam enam kelompok.

Tiap kelompok terdiri dari 100 orang.

"Jadi satu kotak besar kita bagi 100 sehingga 3,5 jam itu kita arahkan jam 5 sudah rampung menghitungnya."

"Nanti jam 7 malam pada saat pleno kita paparkan hasilnya," kata M Nuh.

Sementara itu, Ketua PBNU Saifullah Yusuf mengatakan, dengan terpilihnya 9 kiai ini, hampir dipastikan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memenangkan pemilihan Ketum PBNU.

Hal tersebut disampikan Saifullah Yusuf karena 9 nama AHWA yang terpilih seluruhnya merupakan kiai-kiai yang dikehendaki oleh muktamirin kubu regenerasi atau kubu Gus Yahya.

“Kita semua bisa lihat sembilan nama kiai ini adalah para kiai yang didukung muktamirin yang pro regenerasi,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.

Mekanisme Pemilihan Ketum PBNU

Malam ini Ketum PBNU ditentukan, mekanismenya PCNU usulkan nama baru kemudian dimusyawarahkan dan selanjutnya voting.

Diketahui, gelaran Muktamar ke-34 NU memasuki agenda pemilihan Ketua Umum PBNU.

Diperkirakan ada dua nama kandidat yang berpotensi maju menjadi calon Ketum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU.

Keduanya yakni KH Said Aqiel Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Mengenai mekanisme pemilihan Ketum PBNU tersebut, Ketua SC Muktamar ke-34 NU Muhammad Nuh menjelaskan, nantinya setiap cabang mengusulkan nama.

Menurutnya, siapa saja boleh mengusulkan nama-nama sebagai calon kandidat ketua umum.

Namun, kata Nuh, ada syarat minimal dukungan untuk bisa ditetapkan sebagai calon ketua umum.

"Minimal 99 suara. Siapa saja yang mencapai 99 suara atau lebih dari 99 suara itu yang masuk calon Ketum PBNU," ungkap Nuh, saat diwawancarai di GSG UIN Raden Intan Lampung, Kamis (23/12/2021)..

"Kemudian, yang dapat 99 suara tadi itu kemudian diminta untuk musyawarah di antara mereka," imbuhnya.

Namun demikian, jika dalam musyawarah tidak ditemukan keputusan siapa yang akan menjadi Ketum PBNU, cara selanjutnya adalah dikonsultasikan kepada Rais Aam.

"Apakah si A saja atau si B saja yang mau maju. Kalau misalnya di antara kandidat itu belum dapat mufakatnya, maka itu dikonsultasikan ke Rais Aam terpilih."

Baca juga: Polisi Beberkan Peran Para Terduga Teroris yang Ditangkap di Kalimantan dan Jawa Tengah

Baca juga: Profil Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf Calon Ketua PBNU 2021-2026

Baca juga: Viral Proses Pembuatan Tempe Diinjak-injak Bikin Netizen Ngilu

"Terserah Rais Aam terpilih nanti kalau merekomendasikannya satu, dua atau tiga, itu terserah Rais Aamnya."

"Kalau Rais Aam sudah memberikan persetujuannya," sambungnya.

Jika calonnya lebih satu, kata Nuh, maka baru akan dilakukan voting.


"Siapa yang dapat suara terbanyak dari situ ya itu yang akan menjadi Ketum."

"Itu sudah disepakati semua," pungkas Muhammad Nuh. ( Tribunlampung.co.id / Kiki Adipratama /  Tribunnews.com / Reza Deni )

Berita Terkini