TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) disebut bakal pengaruhi kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hal itu disampaikan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin.
Menurutnya, Yahya Staquf atau Gus Yahya dinilai sebagai sosok yang dekat dengan kelompok Gus Dur.
"Cak Imin (Muhaimin Iskandar) mungkin sedang dag dig dug dan ketar ketir," kata Ujang kepada Tribun, Minggu (26/12/2021).
Ujang menyebut, pengaruh tersebut bisa saja membuat Cak Imin kalah andai maju kembali dalam Muktamar PKB.
"Karena bisa saja dalam Muktamar PKB nanti, kepemimpinannya bisa saja dikalahkan oleh kubu Gus Dur," ujar Ujang.
Seperti diketahui, KH Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026, dalam Muktamar ke-34 NU ke-34 yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/2021).
Gus Yahya mengantongi 337 suara, unggul dari calon inkumben yakni KH Said Aqil Siradj yang hanya mendapatkan 210 suara. Adapun, satu suara tidak sah.
Gus Yahya merupakan putra dari salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Muhammad Cholil Bisri.
Diketahui, sang ayah pernah mengemban tugas sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 5 Juni 2002 hingga 23 Agustus 2004.
Dirinya juga merupakan kakak kandung dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang adalah Ketua Umum GP Ansor, meruakan Badan Otonom NU.
Gus Yahya pernah menempuh pendidikan di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah, berlanjut ke Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta.
Dirinya juga pernah berkuliah di Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
(*Tribunnews)