TRIBUNJATENG.COM, ITALIA - Rumor perusahaan milik Mohammad bin Salman, PIF (The Public Investment Fund) membeli Inter Milan kian kencang beredar.
Media Amerika Serikat, International Business Times, yang mengklaim kabar penjualan Inter Milan tersebut.
Dikatakan bahwa Inter Milan sudah berpindah tangan.
Pada Selasa (28/12/2021), International Business Times (IBT) mengabarkan bahwa Suning sebagai pemilik Inter Milan telah menjual klub Liga Italia itu ke PIF.
Baca juga: Pemain AS Roma Rick Karsdorp Berterima Kasih Pada Jose Mourinho, Ungkap Peran Pelatih dalam Karirnya
Baca juga: Sedang Berlangsung Liga Inggris Chelsea vs Brighton, Berikut Ini Link Live Streaming TV Online SCTV
Baca juga: Alarm Bahaya AC Milan, Calhanoglu Jadi Pembisik Franck Kessie, Berlabuh ke Inter Milan?
Tidak tanggung-tanggung, Suning diberitakan menjual Inter Milan kepada PIF senilai 1 miliar euro atau sekitar Rp 16 triliun.
Menurut IBT, pengumuman resmi pembelian Inter Milan oleh PIF akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Gelontoran 1 miliar euro berarti nilai tersebut melampaui pembelian Newcastle United yang baru-baru ini bikin heboh jagat sepak bola.
Pada Oktober lalu, Newcastle United dibeli grup investasi Arab Saudi yang juga beranggotakan PIF ditambah PCP Capital Partners dan RB Sports & Media seharga 415 juta dollar AS atau sekitar Rp 6 triliun.
Artinya, Inter Milan bakal menjadi klub terkaya di dunia atau setidaknya salah satu yang paling tajir apabila klaim yang dibuat International Business Times itu benar.
PIF bakal menjadi pemegang saham mayoritas Inter Milan dan tentunya menginvestasikan banyak uang untuk membangun skuad La Beneamata.
IBT juga memuat komentar dari Andrea Zanon, penasihat yang membantu 15 Kementerian Keuangan di kawasan Timur Tengah.
"Di bawah kepemimpinan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), Arab Saudi secara agresif ingin mendiversifikasi ekonominya," kata Zanon, dikutip dari BolaSport.com.
"Dengan pembelian Inter Milan, juga potensi pengambilalihan Marseille di Liga Perancis plus satu klub top Brasil, Arab Saudi menargetkan menjadi salah satu pemain utama di sepak bola internasional."
"Pembelian klub-klub ini sejalan dengan prioritas strategi investasi yang menjadi visi MBS untuk 2030."
"Arab Saudi ingin melebarkan sayap ekonominya, bukan hanya di minyak, tetapi sekarang juga ke olahraga, turisme, dan hiburan."