TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengumumkan, ada 92 kasus baru Covid-19 akibat penularan varian Omicron pada Selasa (4/1).
Dengan demikian, total kasus Covid-19 dari varian Omicron di Indonesia mencapai 254.
"Berdasarkan update kasus konfirmasi Omicron, Kemenkes mencatat ada 92 kasus konfirmasi baru pada 4 Januari 2021. Kini total kasus Omicron menjadi 254 kasus," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes, Selasa.
Nadia mengatakan, dari 254 kasus Covid-19 dari varian Omicron, 239 kasus merupakan pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus merupakan transmisi lokal.
Ia mengatakan, mayoritas kasus varian Omicron masih didominasi dari pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen),” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah hingga Senin (3/1) mencatatkan 152 kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 16 Desember 2021.
Di sisi lain, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengungkapkan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia. Penyumbang penambahan besar kasus Covid-19 tidak lagi didominasi provinsi di wilayah Pulau Jawa.
Saatini, lima provinsi dengan penambahan terbesar kasus Covid-19 adalah DKI Jakarta dengan penambahan 526 kasus, Kepulauan Riau penambahan 168 kasus, Jawa Barat 121 kasus, Papua Barat 117 kasus, dan Jawa Timur 108 kasus.
"Bahwa pada satu minggu terakhir, terdapat kenaikan kasus nasional dari 1215 menjadi 1409 kasus mingguan," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Selasa (4/1).
Dua provinsi menyumbang terbesar kasus mingguan selama empat minggu berturut-turut adalah DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.
Hal ini, kata Wiku, dikontribusikan oleh 2 provinsi yang telah mengalami kenaikan kasus mingguan selama 4 minggu berturut-turut.
Kasus di Provinsi DKI Jakarta meningkat dalam empat minggu berturut-turut, yaitu dari 212 naik menjadi 254, kemudian menjadi 348, dan terakhir mencapai 526 kasus.
Sedangkan Kepulauan Riau meningkat cukup tajam. Dari yang awalnya hanya 2 kasus meningkat jadi 93 kasus, kemudian 140, dan terakhir mencapai 168 kasus.
"Kenaikan kasus 4 minggu berturut-turut di saat kasus provinsi mengalami penurunan, serta kasus positif rendah menunjukkan alarm yang perlu segera ditindaklanjuti," tegas Wiku.