Sebelumnya rencana penggunaan konstruksi menggunakan sheet pile.
Jika itu dinilai tidak sempurna, dia meminta pekerjaan yang dilakukan rekanan sebelumnya disempurnakan.
"Kalau pelaksanaan rekanan yang kemarin tidak sempurna kami minta untuk disempurnakan," ucapnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menambahkan, beberapa pekerjaan yang tidak selesai pada 2021 lalu sudah kembali dianggarkan pada 2022.
Menurutnya, pemkot berkaca dengan pengalaman yang ada bahwa kontraktor yang terlihat deviasinya tinggi atau tidak bisa sesuai target, masing-masing dinas telah menyiapkan anggaran pada tahun berikutnya.
"Yang belum tuntas 2021 akan disesaikan tahun ini. Jembatan Tinjomoyo lelang kembali. SD Bulusan tahun ini juga dilakukan," paparnya.
Baca juga: Pemkot dan Persis Solo Segera Luncurkan Destinasi Wisata Baru Bertema Sport Tourism
Baca juga: Roy Suryo Sebut Bukan Rekayasa, Polisi Ungkap Fakta Video 61 Detik Mirip Nagita Slavina
Dia menegaskan, sanksi blacklist tetap berlaku bagi kontraktor yang tidak dapat menyelesaikan proyek.
Artinya, rekanan-rekanan yang pada tahun lalu tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tidak bisa ikut serta pada lelang pekerjaan anggaran 2022.
"Sanksi blacklist kalau menurut aturan satu tahun penganggaran. Kawan-kawan mengikuti aturan tersebut," imbuhnya. (*)