Awalnya, Gus Miftah terlebih dulu mendoakan kesembuhan Bunda Dorce.
"Pertama saya mendoakan Bunda Dorce sembuh, kondisinya membaik, dan kembali beraktivitas," ujar Gus Miftah, dikutip TribunnewsBogor.com, Jumat (28/1/2022).
Kemudian ia menanggapi wasiat yang diberikan Dorce Gamalama terkait penguburan dirinya dengan jenis kelamin perempuan.
Menanggapi wasiat Dorce Gamalama itu, ia menyatakan jika dirinya akan mencoba menelaahnya secara hukum Islam.
"Jadi begini, kita lihat dulu status transgender dalam Islam. Jadi, ini memang sangat kontroversi ya, artinya persoalan transgender ini menjadi diskusi yang tidak pernah ada ending-nya," ungkap Gus Miftah.
Menurut Pimpinan Ponpes Ora Aji itu, jenis kelamin itu hanya ada 2, yakni laki-laki dan perempuan.
Meski begitu, dalam hukum Fiqih, ada jenis kelamin yang dinamakan khunsa.
"Jadi yang pertama, dalam Surat Al Hujurat itu, Allah menciptakan kelamin itu cuma ada dua, jadi jenis laki-laki dan perempuan. Kemudian dalam fiqh itu ada jenis kelamin yang ketiga namanya, Khunsa," imbuh dia.
Khunsa itu orang yang memiliki 2 alat kelamin, seperti yang dialami Aprilia Santi Manganang, atau Aprilio Manganang.
Khusus untuk khunsa ini, pemilihan jenis kelamin harus sesuai dengan analisa medis, tidak boleh dilakukan hanya karena keinginan si pemilik.
"Persoalannya adalah dia mau dijadikan cewek atau cowok itu harus dengan analisa medis,” ulasnya.
Jika Dorce Gamalama ingin dikuburkan dalam keadaan jenis kelamin perempuan, maka harus ada analisa medis terlebih dahulu yang membuktikan bahwa dirinya adalah perempuan.
"Persoalannya adalah dia mau dijadikan cewek atau cowok itu harus dengan analisa medis," kata Gus Miftah.
Kemudian, Gus Miftah menyinggung soal isu Dorce Gamalama terlahir berjenis kelamin laki-laki.
"Yang saya dengar tentang Bunda Dorce ini, kalau beliau dulu yang saya dengar ya, beliau kan terlahir sebagai laki-laki, kemudian dioperasi transgender menjadi seorang perempuan."