Berita Semarang

Garap Pasar Anak Muda, Perajin Batik Ciptakan Busana Ready To Wear Bermotif Minimalis

Penulis: moh anhar
Editor: moh anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koleksi busana ready to wear Zie Batik yang diperagakan model saat momen Imlek 2022 di Kelenteng Tay Kak Sie, Gang Pinggir, Kota Semarang, beberapa waktu lalu.

Bersama sang istri, Zazilah, Marheno mengusung konsep desain pakaian jadi yang simpel. Agar lebih menarik minat anak muda, motif batik yang dikembangkan bukan tema klasik, melainkan cenderung kontemporer, abstrak, dan minimalis.

Selain teknik batik, motif kain juga mengusung teknik shibori dan ecoprint.

"Baju-baju itu yang mendesain istri. Ada kemeja, outer, atasan kimono dengan konsep unisex, yang bisa dipakai pria dan wanita," tambahnya.                            

Untuk harga jual pakaian jadi ini, produk Zie Batik dipasang banderol mulai Rp 475 ribu. Dalam pemasarannya, selain di galeri di Semarang, Marheno kerap mengikuti pameran di berbagai kota.   

"Alhamdulillah, selama pandemi, pameran ada terus. Beberapa terakhir yang saya ikuti di Festival Joglosemar di Borobudur dan Jakarta; Mangrove Week 2021 di JCC Jakarta, dan kota-kota lain, termasuk juga di mal-mal Semarang," katanya.

Baca juga: Kisah Pengusaha Keriyes Rembang, Suka Coba-coba Olah Ikan, Omsetnya Ngalahin PNS

Baca juga: Inilah Sosok Pongky Majaya Pemilik Smart Cakrawala Aviation Pengganti Susi Air di Kalimantan Utara

Ia pun berharap, ke depan, bisa terus berkarya dengan menghasilkan produk-produk yang beragam.

Saat ini, ia menyiapkan produk-produk sarung, yang tentunya dengan paduan motif yang cocok untuk dikenakan.

"Karena ini mendekati Lebaran 2022, saya ingin mendesain sarung batik. Tentunya dengan kekhasan Zie Batik yang menggunakan bahan pewarna alami," paparnya. (*)      

Berita Terkini