AC Milan

Kiper Inter Samir Handanovic Enggan Akui Kemenangan AC Milan setelah Dipecundangi Olivier Giroud

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiper Inter Samir Handanovic Enggan Akui Kemenangan AC Milan setelah Dipecundangi Olivier Giroud

Kiper Inter Milan Samir Handanovic Enggan Akui Kemenangan AC Milan setelah Dipecundangi Olivier Giroud

TRIBUNJATENG.COM - Duel Derby Della Madonnina memang kerap menyuguhkan pertandingan yang panas dan sengit.

Bertanding hanya 90 menit di atas lapangan, namun gimmick dan psywarnya bisa berhari-hari jelang dan setelah pertandingan.

Seperti halnya Derby Della Madonnina yang terjadi di Giuseppe Meazza, Minggu (6/2/2022) kemarin.

Stefano Pioli, Pelatih Kepala AC Milan, merayakan dengan para pemainnya di akhir pertandingan Coppa Italia antara AC Milan dan Genoa CFC di Stadio Giuseppe Meazza pada 13 Januari 2022 di Milan, Italia. (Foto oleh Marco Luzzani/Getty Images) ((Marco Luzzani / GETTY IMAGES EROPA / Getty Images via AFP))

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Bali United Vs PSM Makassar BRI Liga 1 2021 Kedua Tim Turunkan Skuat Terbaik

Baca juga: Respons Stefano Pioli Sesuai AC Milan Menang 2-1 Atas Inter Milan: Pelajaran Penting Pemain Muda

Baca juga: Respons Inzaghi Seusai Inter Milan Kalah 1-2 dari AC Milan: Ini Adalah Kehilangan yang Menyakitkan

Di laga kali ini, Inter Milan dipaksa tumbang melawan AC Milan.

Skor 1-2 membuat AC Milan keluar sebagai jawara derby terpanas di dunia.

Inter sebenarnya unggul lebih dulu lewat gol Ivan Perisic menit ke-38.

Namun AC Milan membalas lunas kebobolannya dengan gol cantik dari Olivier Giroud.

Pemain asal Perancis ini mencetak 2 gol dan membalikkan keadaan.

Ironisnya, 2 gol AC Milan dicetak dalam rentang waktu yang tak berselang lama, yakni menit ke-75 dan 78.

Kemenangan ini membuat Giroud menjadi sosok yang dielu-elukan di Milan.

Hasil Lengkap Serie A Liga Italia, Klasemen, Top Skor, AC Milan dan AS Roma Berpesta, Juventus Gigit Jari. Foto: Penyerang AC Milan asal Prancis Olivier Giroud (kanan) melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah ia mencetak gol keempat untuk timnya dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Cagliari di stadion San Siro di Milan, pada 29 Agustus 2021. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Di sisi lain, kemenangan AC Milan ternyata tidak diakui kiper sekaligus kapten Inter Milan, Samir Handanovic.

Hal itu ditunjukkan oleh Samir Handanovic saat angkat bicara kepada media seusai pertandingan.

Samir Handanovic pastinya menderita lantaran dua kali dipecundangi oleh Giroud.

Wajar pada akhirnya dia marah dan tidak mengakui kenyataan yang menimpa Inter Milan.

Pada menit ke-75, Samir Handanovic harus menyaksikan bola bersarang ke gawangnya setelah striker AC Milan, Olivier Giroud, membelokkan arah tembakan Brahim Diaz di dalam kotak 16.

Hanya berselang tiga menit, Samir Handanovic harus memungut bola dari gawangnya untuk kedua kalinya.

Kiper asal Slovenia ini tak mampu mengantisipasi bola sepakan kaki kiri Giroud di dalam kotak penalti.

Alhasil, dua gol AC Milan itu membatalkan keunggulan Inter Milan yang tercipta pada menit ke-38 setelah gol Ivan Perisic.

Alih-alih mengakui Milan yang menang, Handanovic memilih bermain kata-kata dengan mengatakan bahwa Inter-lah yang kalah.

Pasalnya, menurut Handanovic, Inter bermain bagus dan tampil lebih dominan ketimbang Milan dalam laga tersebut.

Menurut catatan WhoScored, Inter sebenarnya kalah dominan dari Milan dengan penguasaan bola sebesar 45 persen.

Namun dari segi peluang, pasukan Simone Inzaghi memang lebih unggul setelah menciptakan 11 tembakan yang 5 di antaranya menuju tepat sasaran.

Adapun skuad asuhan Stefano Pioli melepaskan 10 tembakan dengan 3 mengarah ke gawang.

"Kami melakukan semuanya sendiri hari ini," kata Handanovic, dikutip dari Football Italia.

"Bukan Milan yang menang, tapi Inter yang kalah."

"Kami menguasai permainan, kami bermain bagus dan mendesak mereka, kemudian mencoba menunggu peluang kami di serangan balik pada babak kedua."

"Namun, kami kehilangan terlalu banyak bola dan mendapatkan akibatnya."

"15 menit terakhir semuanya salah, tetapi ada hal positif dari pertandingan itu juga, karena kami memiliki peluang untuk mencetak lebih banyak."

"Selain 15 menit itu, Inter menunjukkan penampilan seperti biasanya."

"Seorang penjaga gawang selalu bisa tampil lebih baik ketika dia kebobolan."

"Kami perlu melihat kembali 15 menit itu dan mencari tahu mengapa kami salah," ucap kapten Inter mengakhiri.

(*)

Berita Terkini