Profil dan Biodata Park Solomon Pemeran Lee Su Hyeok Drakor All of Us Are Dead
TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini profil dan biodata Park Solomon pemeran Lee Su Hyeok Drakor All of Us Are Dead.
Lee Su Hyeok adalah seorang siswa kelas 2-5.
Dulunya, dia anggota kelompok siswa-siswa berandal.
Baca juga: BIGBANG Comeback Usai Hiatus 4 Tahun Trending Twitter, YG Entertainment Umumkan T.O.P Keluar Agensi
Baca juga: Rain Dituduh Artis Kaya tapi Pelit, Agensi Sublime Artist Agency Langsung Ambil Tindakan
Baca juga: Geger Fans Diculik Setelah Stray Kids Batal Manggung di Riyadh Season, Ini Fakta Sebenarnya
Baca juga: Profil dan Biodata Lee Jong Suk Pemeran Drakor Pinocchio, School 2013 hingga While You Were Sleeping
Lee Su Hyeok bercita-cita menjadi tentara.
Dia diam-diam menyukai Nam Ra (Cho Yi Hyun).
Biodata Park Solomon
Park Solomon merupakan seorang aktor pendatang baru blasteran Uzbekistan-Korea Selatan.
Dia lahir pada 11 November 1999 di Uzbekistan.
Aktor berzodiac Scorpio ini, memiliki tinggi badan 183 cm.
Dia menempuh pendidikan di Apgujeong High School.
Park Solomon saat ini bernaung di bawah agensi Sidus HQ dan memulai debutnya pada 2014.
Dia memulai debut aktingnya dalam sebuah film tahun 2016 bertajuk Horror Stories III. Dia memerankan karakter utama dalam drama tersebut.
Namanya makin dikenal sejak membintangi karakter Shin Ji Hoon Drakor Sweet Revenge.
Selain itu, dirinya juga berperan dalam film Ghost Machine yang tayang pada 2018.
Park Solomon juga paling dikenal publik berkat membintangi drama Sweet Revenge (2017).
Dia juga tampil dalam drama Doctors (2016), The Guardians (2017), dan Lookism (2019).
Selain itu, Park Solomon dijadwalkan berperan dalam drama Netflix tahun 2022 bertajuk All of Us Are Dead.
Park Solomon di All of Us Are Dead
Aktor pendatang terbaru ini mengaku tak bisa berhenti menangis saat syuting adegan perpisahan dengan teman-temannya di Drakor All of Us Are Dead.
Hal ini ia sampaikan langsung saat konferensi pers virtual Drakor All of Us Are Dead.
"Saya tidak bisa berhenti nangis. Saya rasa itu normal, saat itu saya terlalu menghayati peran karena kami semua sangat dekat," ujar Park Solomon.
"Itu salah satu adegan yang paling menyedihkan dan kami semua masuk ke dalamnya," sambungnya.
Berpisah dengan teman-teman dekatnya menjadi alasan Park Solomon kesulitan menahan air matanya setelah mengambil adegan tersebut.
"Di adegan itu saya harus melihat teman-teman dekat saya, seperti di kehidupan nyata juga, harus mengucapkan selamat tinggal dengan mereka karena keadaan," ujarnya.
Park Solomon mengatakan, perasaannya bercampur aduk saat memerankan adegan itu.
"Emosi karakter dan emosi pribadi saya bercampur sehingga saya enggak bisa berhenti menangis," ujarnya. (*)