Dongeng Anak Pencurian di Toko Obat Kerajaan

Penulis: Puspita Dewi
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dongeng Anak Pencurian di Toko Obat Kerajaan.

"Orang inilah yang mencuri di toko obat kerajaan!" seru hakim kerajaan.

"Ia harus dihukum gantung karena telah melanggar peraturan!" orang-orang berteriak-teriak. Raja dan ratu duduk di singgasana. Algojo memasang tali ke leher Andrew.

Tunggu!" seru Jacob sambil menerobos kerumunan orang banyak. "Yang Mulia Raja dan Ratu, Yang terhormat Hakim! Saya mohon dengarkanlah saya..," ujarnya ketika berhasil tiba di hadapan Raja dan Ratu Bronsa.

Orang-orang terdiam.

"Saya tahu, teman saya ini bersalah.Tapi dia mencuri obat itu untuk menyembuhkan ibunya yang sakit keras.

Hanya obat ini yang dapat menyembuhkannya. Obat ini sangat langka dan mahal, sementara kami hanya penebang kayu."

"Oh, jadi kamu tahu kalau teman kamu mencuri, tapi tidak melaporkannya kepada kerajaan? Kalau begitu kamu juga harus dihukum!" teriak hakim kerajaan. Dua orang algojo menarik Jacob naik ke atas panggung. Orang-orang kembali berteriak-teriak.

'Tunggu..," titah Raja Bronsa. Orang-orang kembali terdiam.

Beliau menatap Andrew, "Siapa namamu?"

"Andrew, Paduka."

"Benar apa yang dikatakan sahabatmu? Kau mencuri obat ini untuk menyembuhkan sakit ibumu?" Andrew mengangguk pelan.

"Dan kau?" Raja Bronsa berpaling kepada Jacob.

"Nama hamba Jacob, Paduka."

"Paduka, jangan hukum sahabat saya. Sayalah yang bersalah. Dia tidak bersalah, dia hanya ingin melindungi saya..," Andrew berteriak-teriak.

"Lepaskan mereka berdua algojo," perintah Raja Bronsa.

Halaman
1234
Tags:

Berita Terkini